Puluhan Korban Menjalani Perawatan

Laporan: Deva

MUDANews.com, Simalungun (Sumut) – Sebanyak 68 warga Desa Sampuran, Kecamatan Jorlang Hattaran, Kabupaten Simalungun, keracunan makanan usai mengikuti pesta adat panguburan.

Saat ini puluhan korban menjalani perawatan di Puskesmas Tiga Balata dan sejumlah rumah sakit di Pematangsiantar, sejak Kamis (23/3/2017) malam.

Frans Simanjuntak (24), mengatakan keracunan berasal dari makanan nasi kotak yang dipesan dari rumah makan Daeusallam di Pematangsiantar.

“Kami pesan makanan itu sebanyak 200 kotak untuk acara adat bapak meninggal. Acara adatnya semalam hari Rabu di rumah,” ujar Frans

Menurutnya, tanda-tanda keracunan yang dialaminya adalah sakit perut dan mual-mual. Setelah itu lemas dan tak sanggup berdiri normal. Di mana isi nasi kotak berisi telur, daging rendang dan sambal tauco.

Bupati Simalungun JR Saragih langsung mendatangi Puskesmas Tiga Balata, Kecamatan Jorlang Hataran, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Kamis malam.

Melihat banyaknya pasien yang dirawat di lantai beralaskan tikar, JR Saragih langsung berkoordinasi dengan Dandim dan Danrem untuk meminta tempat tidur militer sebanyak 40 unit.

“Segera tindak semua yang menderita keracunan, bikin semua pasien merasa nyaman, utamakan kesehatan masyarakat. Semua harus sembuh dan ini tidak bisa ditoleransi,” tegasnya kepada perawat di Puskesmas Tiga Balata.

Camat setempat, Tohap Manurung mengatakan seluruh penderita keracunan makanan hingga kini belum ada yang meninggal. Dari total 68 warga yang keracunan hanya dua orang yang dirujuk ke rumah sakit terdekat.

“Yang dirujuk ada dua yakni satu orang bayi dirujuk ke Rumah sakit Vita Insani, dan seorang kakek-kakek dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Djasmen Saragih,” ucapnya.

Tak hanya orang tua, seorang bayi bernama Piter ikut keracunan lantaran minum asi dari ibunya yang makan nasi kotak di pesta adat.

Rimbawati Siallagan, korban nasi kota Darussalam beracun tampak lemas saat mulai siuman. Katanya awalnya kejadian pada siang hari dirinya merasa biasa saja usai menyantap nasi kota. Namun dirinya kemudian lemas dan oyong.

“Siang aku makan sekitar jam 14.00an gitu kejadian. Pas dimakan enak, biasa saja. Nasi kotak Darusslam tadi namanya,” beber Rimbawati Siallagan.