Gelar Rakornas dan Seminar, HMPI Akan Soroti Kesenjangan Sosial-Ekonomi

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Wahyu Panjaitan

MUDANews.com, Yogyakarta (DIY) – Dewan Pengurus Pusat Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Indonesia (DPP HMPI) akan menggelar Rapat Koordinasi Nasional, Seminar dan Lokakarya Nasional dengan mengusung tema ‘Kesenjangan Sosial-Ekonomi dan Program Pemerintah Jokowi-JK’ pada 16-19 Maret 2017 bertempat di Audiotorium Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Kegiatan selama empat hari yang dilaksanakan oleh Bidang Sosial – Ekonomi Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Indonesia (HMPI) ini juga didukung oleh Keluarga Mahasiswa Pascasarjana UNY, Ikatan dan Himpunan Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga dan Universitas Gadjah Mada dengan dihadiri 32 Perguruan Tinggi Se-Yogyakarta dan koordinator wilayah se-Indonesia serta perwakilan perguruan tinggi dengan menghadirkan narasumber dan tokoh-tokoh nasional.

Humas RAKORNAS HMPI, Islami Fatwa Lubis S.Pd,.ST,.Gr saat dihubungi melalui via Whats App Minggu (5/3) mengatakan maksud dan tujuan kegiatan ini adalah untuk mencari dan merumuskan solusi terbaik terhadap krisis yang dialami bangsa saat ini dengan melalui berbagai pendekatan, baik diantaranya pendekatan keilmuan,pendidikan, ekonomi, sosial-kemanusiaan dan kebudayaan.

Selain itu kegiatan ini diharapkan mampu membangun jaringan dan sinergitas antar kaum intelektual yang concern pada bidang keagamaan, sosial-ekonomi di tanah air.

“Semoga dengan terlaksananya Rapat Koordinasi Nasional, Seminar dan Lokakarya Nasional bertema ‘Kesenjangan Sosial-Ekonomi dan Program Pemerintah Jokowi-JK’ pada 16-19 Maret 2017 mendatang, mampu membangun jaringan dan sinergitas antar kaum intelektual yang concern pada bidang keagamaan, sosial-ekonomi di Indonesia ini,” ujar Islami.

Lebih lanjut Islami Fatwa Lubis yang juga merupakan alumni Universitas Negeri Medan ini mengatakan target yang akan dicapai usai kegiatan ini adalah terciptanya nalar kritis untuk melihat persoalan kesenjangan Sosial-Ekonomi pada Indonesia serta terwujudnya penguatan organisasi pascasarjana seluruh Indonesia.

“Ada dua hal output yang ingin kita capai usai kegiatan ini, pertama terciptanya nalar kritis untuk melihat persoalan kesenjangan Sosial-Ekonomi pada Indonesia dan yang kedua terwujudnya penguatan organisasi pascasarjana seluruh Indonesia,” demikian Islami.[am]

- Advertisement -

Berita Terkini