Peserta Advance Training Badko HMI Sumut Lakukan Penelitian di Kampung Matfa Langkat

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Langkat – Kampung Darussalam di kabupaten Langkat, provinsi Sumatera Utara adalah sebuah permukiman yang dengan mandiri menghidupi seluruh warganya menggunakan dana swadaya dan gotong royong masyarakat desa.

Desa ini dikenal juga dengan kampung Matfa (Majelis Ta’lim Fardhu Ain) atau kampung kasih sayang. Sistem sosial yang diterapkan penduduk Kampung Matfa didasari dengan dua hal, kasih dan sayang. Semuanya dilakukan secara bersama-sama dan diputuskan melalui musyawarah.

Sekelompok mahasiswa peserta Advance Training LK III Badan Koordinasi (BADKO) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sumatera Utara 2023 turun ke kampung tersebut untuk menganalisa praktek tersebut dan melakukan wawancara langsung kepada pimpinan kampung Tuan Imam Hanafi.

Tuan Imam Hanafi mengatakan bahwa pengelolaan keuangan melalui baitul mal sebagai wadah yang mengumpulkan keuntungan dari berbagai sektor.

Tidak semua dikumpulkan ke baitul mal, ada yang diputar untuk modal kembali dan ada yang untuk hal-hal lainnya. Baitul mal nantinya akan memenuhi kebutuhan masyarakat dari mulai sandang, pangan, papan setiap harinya.

Apabila keuangan defisit untuk kebutuhan, maka masyarakat secara gotong royong berupaya untuk mencukupi kebutuhan tersebut.

Pengelola keuangan diberikan pada orang yang mumpuni di bidangnya dan dibahas serta disampaikan kepada masyarakat secara umum tiap tahunnya. Setiap minggunya juga terdapat rapat rutin kepala majelis di surau.

Di kampung yang berdiri pada tahun 2012 ini, hampir semua kebutuhan warganya dicukupi dan dikelola secara mandiri. Untuk urusan makan, misalnya, kampung berjuluk kampung kasih sayang ini memiliki dapur umum berupa ruang terbuka seluas 10 x 10 meter yang terletak persis di tengah persimpangan rumah-rumah.

Tiap hari, sekitar dua puluh hingga tiga puluh orang bertugas menyiapkan makanan untuk seluruh warga untuk tiga kali makan yaitu pagi, siang dan malam. Ketika tiba waktunya makanan siap, perwakilan tiap keluarga akan mengambil jatah makanan tersebut. Jadi, tiap harinya, seluruh warga kampung makan dengan menu yang sama.

Jadi melalui pengelolaan baitul mal yang sudah di bagi sektor-sektor pengelola nya menjadi solusi bagi seluruh masyarakat yg ada di kampung tersebut untuk menjalani kehidupan sehari secara bersama sama dan bergotong royong.

Kampung tersebut berhasil menciptakan kemandirian ekonomi sehingga seluruh masyarakat tidak ada yang merasa kesusahan dan sistem pembagiannya sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.

Penulis : Peserta Advance Training LK III BADKO HMI Sumut – Hardian Tri Syamsuri, Zikri Ghufranillah, Muhammad Nashry, Maulana Taslam dan Roni Ritonga

- Advertisement -

Berita Terkini