Pemprov Sulsel Tangani Stunting Secara Terarah dan Terintegrasi

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Makassar – Dinas Kesehatan melakukan penanganan balita stunting secara terarah dan terintegrasi namun tetap memperhatikan prinsip konvergensi stunting, hal ini sejalan dengan program prioritas Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman yakni Aksi Stop Stunting yang dimulai sejak tahun 2020 hingga saat ini.

Program ini dinilai sangat efektif untuk menurunkan angka balita stunting di Sulawesi Selatan, Kepala Dinas Kesehatan, dr. hj. Rosmini Pandin, MARS menjelaskan bahwa ada beberapa faktor tingginya angka stunting diantaranya prevelensi ibu hamil KEK, BBLR dan Ibu hamil animea masih tinggi, pola pengasuhan anak yang cenderung mengabaikan standar asupan gizi yang tepat, masih tingginya angka penyakit infeksi pada anak seperti diare, ispa, dll serta masih tingginya angka kemiskinan.

Adapun dampak bailta stunting, Kata Dia, pertumbuhan dan perkembangan anak, gangguan, fungsi kognitif, sering terpapar penyakit, dll. Olehnya itu sejauh ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan telah melakukan upaya penguatan regulasi dan kebijakan stunting dan telah bekerjasama dengan UNICEF terkait stunting.

“Selain kerjasama dengan UNICEF, Pemprov Sulsel melakukan 7 langkah sebagai upaya penurunan angka stunting yakni penguatan regulasi dan kebijakan melalui Peraturan Gubernur (Pergub) maupun Peraturan Bupati/Walikota (Perbup/Perwali), Penguatan konvergensi stunting pada lintas program dan sektor, Penguatan intervensi spesifik dan sensitif, Penguatan komunikasi perubahan perilaku masyarakat, Pemenuhan alat antropometri hingga level desa sebagai alat deteksi dini masalah gizi, Pemenuhan kebutuhan intervensi gizi PMT, Multivitamin dan Penguatan tim edukator stunting”, paparnya, Selasa,  11 Juli 2023 saat ngobrol santai (Ngobras) bersama jurnalis.

Melalui kolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab), Pemerintah Kota (Pemkot), dan UNICEF, Pemprov Sulawesi Selatan dapat memenuhi target penurunan angka stunting sebesar 14% pada tahun 2024 mendatang.

“Salah satu upaya pemenuhan target tersebut, Pemprov Sulsel melakukan pendampingan gizi pada anak 1000 hari pertama kehidupan dan pemberian paket intervensi”, pungkasnya.

- Advertisement -

Berita Terkini