Pj Sekda Sumut Diminta Jelaskan ke Masyarakat Soal Anggaran Fasilitas Kunjungan Tamu Rp 50 Milyar

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Pasca ramainya elemen masyarakat menyoroti Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Sumatera Utara (APBD Sumut) tahun anggaran 2022 perihal belanja proyek pembangunan jalan dan jembatan pada Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Sumut sebesar Rp. 2,7 triliun. Kali ini terungkap juga, ada pos belanja fasilitasi kunjungan tamu pada sekretariat daerah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut yang cukup besar nilainya.

Diketahui dalam dokumen Kebijakan Umum Anggaran/Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA/PPAS) yang telah disahkan, yang dituangkan pada buku Rancangan APBD Tahun Anggaran 2022, diketahui anggaran fasilitasi kunjungan tamu sebesar Rp. 50.554.255.000,-

Menanggapi itu, Rafid Febri Ismadi mengatakan anggaran itu cukup fantastis. Jika peruntukannya sesuai judul, fasilitasi kunjungan tamu. Agar informasi program ini terbuka, maka, masyarakat perlu mengetahui anggaran sebesar itu, dipergunakan untuk apa saja, apakah tamu yang dimaksud punya kriteria tertentu untuk difasilitasi, atau tamu yang bertemu dengan Gubernur/Wakil Gubernur saja yang mendapatkan fasilitasi dari anggaran tersebut.

“Pj Sekda Afifi Lubis, perlu juga transparan menyampaikan ke masyarakat Sumatera Utara, agar jangan ragu bertamu ke kantor Gubernur karena ada anggaran fasilitasi kunjungan tamu sebesar Rp 50 milyar lebih tersebut,” tegas Rafid yang kader muda Muhammadiyah kota Medan ini kepada wartawan, Rabu (9/2/2022).

Saat situasi, ungkapnya, kita masih dikelilingi situasi pandemi, apakah sebanyak itu tamu yang akan difasilitasi? Sedangkan diluar sana saat ini ekonomi masyarakat pun mulai bangkit. Minyak Goreng masih jadi rebutan Ibu-ibu kita di rumah. “Nah, tiba-tiba kita menemukan Pj Sekda mengesahkan anggaran fasilitasi kunjungan tamu tersebut sebesar itu,” sambung Rafid Febri Ismadi, yang terkenal kritis atas kebijakan pemerintah ini.

Rafid Febri Ismadi menambahkan, secara pribadi dirinya tak mempermasalahkan program ini untuk bertujuan menjamu tamu yang datang.

“Kita sepakat tamu yang datang harus dihormati, namun, anggaran yang dibuat seharusnya juga rasional dengan mempertimbangkan situasi pandemi saat ini. Ya, kalau judulnya fasilitasi kunjungan tamu, pergunakan sebaik-baiknya peruntukkan dana tersebut, apa saja bagian-bagian fasilitasi tamu itu, sehingga kita belum bisa terima, jika tidak ada penjelasan yang lengkap soal tamu-tamu yang difasilitasi sampai menggunakan dana APBD sebesar Rp 50 Miliar,- satu tahun tersebut,” tegas Rafid yang terkenal kritis atas kebijakan pemerintah ini.

Ia mengajak masyarakat dan pemuda untuk terus memantau, agar Visi dan Misi Sumut Bermartabat yang digadang oleh Gubernur Edy Rahmayadi benar-benar terwujud, pada transparansi pengelolaan keuangan daerah yang tepat sasaran. “Dan inilah yang harus mampu dijelaskan Pj Sekda Afifi Lubis,” tegas Rafid Febri Ismadi, wakil ketua Pemuda Muhammadiyah kota Medan 2014-2018. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini