Muzammil Hasballah : Ramadan Belum Berakhir, Tapi Sudah Mempersiapkan Lebaran

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Masjid Al Musabbihin Komplek Perumahan Tasbi 1 Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan Sumatera Utara mengadakan Gema Ramadan, Ahad (17/4/2022).

Adapun rangkaian kegiatannya, Tadarus Alquran, Tahajud Berjamaah, Sahur Bersama, Imam Sholat Subuh Berjamaah, Ceramah dan Dialog pemuda dengan Al-Hafiz Muzammil Hasballah.

Ketua Ikatan Keluarga Muslim Tasbi (IKMT), Jamaluddin mengatakan kedatangan Ramadan membawa berkah. Jamaluddin menceritakan awal renovasi masjid. “Awal pembangunan Masjid ini, masih direnovasi, kami mengundang Ustaz Prof Abdul Somad datang kemari. Alhamdulillah, setelah itu banyak yang menginfakkan untuk pembangunan masjid ini sehingga terbangun,” ujarnya.

Muzammil Hasballah
Muzammil Haballah (Foto: Muda News/Arda)

Sementara Ustaz Muzammil Hasballah dalam Tausiyahnya memaparkan Bulan Ramadan merupakan tamu Istimewa, Allah buka pintu surga dan menutup pintu neraka.

“Karena banyak yang Ramadan belum berakhir, tapi sudah mempersiapkan akhir Ramadan, sibuk mempersiapkan lebaran, mudik, bikin kue. Padahal kita masih ada dalam bulan Ramadan, kita lupa fokus yang utama. Ramadan itu kebahagiaan bagi orang-orang yang beriman,” kata suami Sonia Ristanti itu.

Jika kedatangan Ramadhan, umat tidak merasa bahagia, berarti ada salah dengan imannya. Bulan Ramadan bulan berkah, diwajibkan berpuasa atas-Nya. Allah membuka pintu surga, Allah tutup pintu neraka, Allah belenggu setan-setan yang durhaka, di dalam Nya terdapat satu malam lebih baik dari seribu bulan. Siapa yang terhalang dari kebaikannya, maka ia terhalang dari kebaikan yang banyak di bulan-bulan lain.

“Ramadan akan selalu sampai hari kiamat, tapi Ramadan yang akan datang belum tentu milik kita,” tutur Mahasiswa Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 2011 itu.

Oleh sebab itu, Ia mengajak umat Islam untuk memakmur Sholat Subuh berjamaah dan sholat Wajib lainnya seperti di bulan Ramadan. “Baru sehari Ramadan pergi, Sholat Subuh berjamaah sepi. Anggaplah sholat ini terakhir supaya kita selalu melakukan yang terbaik,” ungkap Muzammil, pemuda kelahiran di Sigli pada 21 September 1993. (red)

 

- Advertisement -

Berita Terkini