Cegah DBD, Dinkes P2KB Batu Bara Lakukan Fogging 59 Rumah

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEES.COM, BATU BARA – Untuk mengantisipasi terjadinya Demam berdarah Dengue (DBD) Dinas Kesehatan P2KB melakukan fogging atau pengasapan pada empat lokasi 4 lokasi di Kelurahan Perkebunan Sipare-pare, Selasa (1/11/22).

Pasalnya, Kasus DBD kembali ditemukan di Kabupaten Batu Bara, yang diketahui menyerang seorang anak perempuan berusia 11 tahun, warga Kelurahan Perkebunan Sipare-pare Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara.

Diketahui saat ini, kondisi anak tersebut sudah sembuh.

Sebanyak 59 rumah masyarakat yang di Fogging, kemudian didapati 1 kasus DBD di Kelurahan Perkebunan Sipare-pare Kecamatan Sei Suka, An. Salwa Ayriza (Pr) dengan usia 11 tahun.

Ada 4 lokasi yang di fogging, yakni di Komplek Pondok PT Moeis, SD Negeri 03 Kelurahan Perkebunan Sipare-pare, Kantor Kelurahan Perkebunan Sipare-pare dan Mesjid AL Muklisin Kelurahan Perkebunan Sipare-pare.

Kepala Dinas Kesehatan P2KB drg. Wahid Khusyairi, MM menyebutkan, bahwa sebelumnya setelah dilaporkan ada kasus DBD maka petugas Surveilans Puskesmas Sei Suka bersama dengan Bidan Desa melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) untuk melihat apakah ada yang demam disekitar rumah dan melihat apakah ditemukan jentik nyamuk Aedes.

“Hasil PE ditemukan ada 3 orang Demam disekitarnya, 2 orang sembuh, 1 orang dirawat di Klinik Swandi, dan rumah yang diperiksa jentik ada 21 rumah, ditemukan 2 rumah yang ada jentiknya sehingga Angka Bebas Jentik (ABJ) nya 90%,” terangnya.

drg Wahid, dari hasil PE ini direkomendasikan untuk dilakukan penanggulangan secara cepat dan tepat untuk memutus rantai penularan melalui Fogging Fokus.

Sesuai dengan arahan Bupati Batu Bara, drg Wahid menghimbau kepada masyarakat agar melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plush.

“PSN 3M Plus dilakukan dengan cara menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air, menutup rapat-rapat tempat penampungan air, memanfaatkan atau mendaur ulang barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan (M3),”

Selain itu, kegiatan plus lainnya, mengganti air vas bunga, dan tempat minum burung atau tempat tempat lainnya sejenis seminggu sekali, kemudian memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancer/rusak, menutup lubang-lubang pada potongan bambu/pohon dan lainnya, menabur bubuk larvasida, memasang kawat kasa serta mengupayakan pencahayaan dan ventilasi ruang yang memadai.

“Untuk itu tetap lakukan PSN secara rutin dan Satu Rumah Satu Juru Pemantau Jentik (Jumantik) agar terhindar dari penyakit DBD,” tutur Wahid menyampaikan pesan Bupati Batu Bara. (Ak)

- Advertisement -

Berita Terkini