MUDANEWS.COM, Lampung – Sore ini beredar konfrensi pers Forkompimda terkait penanganan persekusi GPI Tulang Bawang oleh sekelompok intoleran. Setelah sukses membiarkan kelompok intoleran melakukan persekusi menerobos paksa ke dalam rumah ibadah GPI yang melaksanakan Peribadatan Natal tentunya sesuai persepsi saya melihat video rekaman.
Hari ini Kapolres Tuba yang kelihatan menjadi tuan rumah dan memfasilitasi konfrensi pers pada hari Selasa, 28 Desember 2021 melakukan upaya nyata penyesatan logika publik. Hal ini kelihatan dari pernyataan yang dikeluarkan oleh pendeta GPI yang menyatakan bahwa video yang beredar tersebut telah salah persepsi dan salah paham.
“Entah apa yang dipersepsikan oleh Kapolres sebagai Wakil Negara di kab Tulang Bawang yang jelas seolah-olah dia mau mengatakan bahwa seluruh publik Indonesia telah salah persepsi dan salah paham melihat rekaman kejadian persekusi yang beredar viral tersebut. Orang yang masih waras mestinya memahami bahwa tindakan persekusi di video tersebut melukai NKRI dan mengkhianati konstitusi,” kata Ketua Gerakan Patriot 98 NKRI Ganda Situmorang.
Diungkapkan Ganda, satu katapun tidak ada pengakuan bersalah apalagi minta maaf dari pihak yang melakukan persekusi, justru yang hadir di konfrensi pers diwakili oleh MUI Tulang Bawang. Bahkan pihak GPI korban persekusi yang menyatakan bahwa publik salah persepsi terhadap video rekaman tersebut. Dengan bahasa tubuh kelelahan, tercekat dan terbata-bata, Disini GPI sebagai anak kandung NKRI kalah banyak dengan dicurangi berkali-kali. Sangat jauh dari rasa keadilan bernegara dan ini berpotensi besar melanggar hak asasi manusia.
“Apa sih susahnya Kapolres dan Dandim setempat memfasilitasi permintaan maaf dan lalu sama2 tanda tangan pernyataan bersama berlaku ke depan. Pola penanganan persekusi GPI Tuba ini adalah cara penyelesaian tindakan persekusi intoleran terhadap agama lain yang sangat berbahaya karena memberikan angin segar kepada kelompok intoleran di seluruh pelosok sebagai jurisprudensi. Enak sekali, persekusi peribadatan agama lain dengan ditonton aparat penegak hukum dan lalu kalau viral tinggal bilang salah paham dan salah persepsi!” jelasnya.
Ganda menambahkan, ini menjadi sangat berbahaya ketika oleh kelompok intoleran di seluruh pelosok tanah air menjadikan pola penyelesaian persekusi GPI Tulang Bawang sebagai jurisprudensi. Penanganan persekusi GPI Tulang Bawang telah menoreh luka NKRI.
“Saya berharap kepada Kapolda atau bahkan Kapolri dan Kasad untuk melihat ini lebih jernih, mendudukkan yang salah di kursi yang salah dan yang benar tetap benar walaupun langit runtuh,” tandasnya. (Red)
