Polri Didorong Lakukan Periksa Presisi kepada Ridwan Kamil dan Istrinya Terkait Kasus Herry 

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Jakarta – Aktivis Patriot 98 NKRI Ganda Situmorang mendorong Densus 88 Polri untuk segera melakukan langkah tindakan periksa presisi kepada Ridwan Kamil dan istrinya Atilla.

Hal ini terkait dengan proses penanganan perkara kejahatan luar biasa biadab dan memalukan bangsa Indonesia yaitu pemerkosaan berulangkali terhadap 21 orang santriwati dan 9 korban diantaranya sampai melahirkan bahkan ada yang sampai melahirkan dua kali. Pelaku predator kelamin biadab Herry Wirawan, aktivis ANNAS, pemilik dan pengasuh di satu Boarding School di Bandung, Jawa Barat.

“Istri Ridwan Kamil Atalia harus segera diamankan karena patut diduga bersekongkol karena terbukti telah mengetahui peristiwa biadab ini sejak bulan Mei 2021. Namun tidak pernah membuka ke publik sampai akhirnya viral di publik awal Desember 2021.
Patut diduga istri Ridwan Kamil punya motif tersembunyi dan yang jelas secara sengaja telah menutupi sebuah kejahatan luar biasa biadab. Karena terbukti setelah kasusnya ramai perhatian publik suaminya Gubernur Jabar Ridwan Kamil langsung mengeluarkan pernyataan mengutuk si pelaku. Lantas selama 6 bulan kemarin kok mingkem?” kata Ganda, Sabtu (11/12/2021) di Jakarta.

Ganda mencium ini sepertinya puncak gunung es dari gerakan sindikat radikalisme yang berupaya merusak generasi muda bangsa Indonesia.

“Akibat perbuatan sengaja menutupi oleh istri Ridwan Kamil ini adalah hilangnya fungsi pengawasan publik. Keterbukaan dan pengawasan publik adalah prasyarat utama membongkar sebuah kejahatan luar biasa biadab ini dengan setuntas tuntasnya. Tentu saja dengan tetap menjaga privasi dan psikologi para korban. Jadi bukan malah menutupi dengan alasan dukungan moral dan psikologis korban, terbalik-balik logika itu,” kata Ganda.

Lebih lanjutnya, Istri Ridwan Kamil Atalia mengaku telah mengetahui kasus guru pesantren itu sejak Mei 2021. Saat itu Atalia segera menemui keluarga dan para korban untuk memberikan dukungan moral dan psikologis.

“Saya dengan P2TP2A sudah mengetahui kejadian ini sejak Mei lalu. Bahkan saya datang sendiri datang memberi semangat, ngobrol langsung dengan para korban. Saat itu ada 20-an orang yang ada di rumah aman kami,” tuturnya.

“Supaya aparat penegak hukum dalam hal ini Densus 88 Polri segera memanggil Ridwan Kamil dan Atilla untuk diperiksa secara presisi,” pungkas Ganda. (AK)

- Advertisement -

Berita Terkini