Eks Wali Kota Dibui 8 Tahun Usai Terlibat Pembunuhan Jurnalis

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Mexico – Seorang mantan wali kota di Meksiko utara dijatuhi hukuman delapan tahun penjara karena keterlibatannya dalam pembunuhan jurnalis Miroslava Breach pada 2017.

Pengadilan di negara bagian Chihuahua menjatuhkan hukuman tersebut pada Hugo Amed Shultz, mantan wali kota Chinipas yang ditangkap pada bulan Desember lalu.

Seperti diberitakan kantor berita AFP, Kamis (17/6/2021), kantor kejaksaan mengatakan dalam sebuah pernyataan, mantan wali kota itu juga diperintahkan untuk membayar ganti rugi dan membuat permintaan maaf publik kepada keluarga korban atas perannya sebagai kaki tangan pembunuhan itu.

Penyelidik mengatakan Amed Shultz, anggota Partai Aksi Nasional (PAN) yang konservatif, memberikan informasi kepada kelompok kejahatan terorganisir yang melakukan pembunuhan itu.

Juan Carlos Moreno, juga dikenal sebagai “El Larry,” dinyatakan bersalah karena menjadi “aktor intelektual” pembunuhan jurnalis itu dan dijatuhi hukuman 50 tahun penjara pada Agustus 2020 lalu.

Breach, yang meliput perang narkoba di negara itu, adalah satu dari lebih dari 100 jurnalis yang dibunuh di Meksiko sejak tahun 2000. Kelompok Reporters Without Borders menyebut Meksiko sebagai salah satu negara paling berbahaya di dunia bagi jurnalis.

Sebagian besar kejahatan tersebut tetap tidak dihukum.

Breach, seorang veteran reporter kriminal dan politik berusia 54 tahun, ditembak delapan kali di bagian kepala pada 23 Maret 2017, saat dia meninggalkan rumahnya untuk mengantar putranya ke sekolah.

Pekerjaannya termasuk melaporkan anggota geng yang diduga berusaha menjadi kandidat pemilihan.

Menurut Propuesta Civica, sebuah organisasi non-pemerintah yang mengadvokasi hak asasi manusia dan kebebasan berekspresi, Amed Shultz meminta maaf di pengadilan dan menyatakan belasungkawa kepada keluarga.

“Saya mengakui bahwa peran saya mempengaruhi hak-hak Miroslava dan saya menyesali konsekuensinya. Tidak adanya Miroslava Breach sebagai suara kritis jurnalisme tidak diragukan lagi mempengaruhi hak masyarakat atas informasi publik,” katanya.

Sumber : detik.com

- Advertisement -

Berita Terkini