Korban Penganiayaan, Sebanyak 5 dari 6 Korban Tunjukkan Memar dan Luka diduga Korban Oknum Berseragam Loreng

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Asahan – Diduga mendapatkan penganiayaan dan tindakan kekerasan dari oknum TNI, enam anggota HTR Koperasi Tani Mandiri akan melapor ke Pomal Belawan didampingi Ketua Koperasi serta tim kuasa hukumnya.

Hal ini diungkapkan Ketua HTR Koperasi Tani Mandiri, Wahyudi saat menggelar konferensi pers di Cafe Calisto Jalan Imam Bonjol kota Kisaran, Asahan, Sumatera Utara, Rabu (16/6)2021) sore dengan didampingi 5 dari 6 korban diduga mengalami penganiayaan.

Pada saat sesi tanya jawab dengan awak media, 5 dari 6 orang korban penganiayaan menunjukkan bekas memar dan luka kepada rekan media. Mereka menyayangkan tindakan begini dilakukan oleh sosok pengayom masyarakat berseragam loreng.

Peristiwa penganiayaan bermula pada hari Selasa (15/6/2021) siang. Dimana oknum diduga berseragam TNI AL dengan datang ke lokasi HTR di Desa Perbangunan, Kecamatan Sei Kepayang, Asahn. Di lokasi tersebut oknum Lanal melakukan intimidasi dan menangkap 6 orang anggota HTR Koperasi Tani Mandiri dan di bawa ke Mako Lanal TBA. Penganiayaan di terima para anggota HTR Koperasi Tani Mandiri mulai dari tryk hingga sampai mako dimana anggota HTR Koperasi Tani Mandiri mendapatkan penganiayaan dengan cara di pukul, di tendang disulut api rokok dan di pukul dengan menggunakan seling,” ujar Wahyudi sembari menunjukkan bekas luka di tubuh anggotanya.

Wahyudi juga menyebutkan setelah mendapatkan penganiayaan, para korban di serahkan ke Mapolres Asahan tanpa ada membuat Laporan Polisi.

“Jadi setelah dianiaya, ke enam anggota kita diserahkan begitu saja ke Mapolres Asahan. Dan ini mereka baru saya keluarkan karena pihak lanal hanya menyerahkan korban begitu saja tanpa ada membuat Laporan Polisi,” tambahnya.

Tidak terima dengan perlakuan yang diterima anggotanya, Wahyudi menyebutkan akan melaporkan peristiwa tersebut ke Pomal Belawan.

Terpisah Danlanal Tanjung Balai – Asahan, Letkol Laut (P) Robinson Hendrij Etwiory dalan release yang dikirimnya menjelaskabn bahwa pihaknya mendapatkan permohonan dari Ormas Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) DPC Asahan agar pihaknya melakukan pengawalan terhadap Koperasi Jasa Sumber Tani Rakyat dan Koperasi Bangun Tani Sejahtera yang akan memanen sawit agar tidak mendapatkan Intimidasi premanisme serta penjarahan hasil buah sawit dari kelompok masyarakat yang menamakan Koperasi Tani Mandiri.

“Kami hanya melakukan pengawalan dan menyingkirkan aksi premanisme di lahan sawit Desa Perbangunan. Kami jelaskan bahwa kami tidak ada melakukan penganiayaan. Di lokasi kami berhasil menemukan senjata tajam dan salah seoranf dari mereka posifif mengkonsumsi narkoba,” jelas Danlanal dalam release tertulisnya. (Tigan)

- Advertisement -

Berita Terkini