Harga Cabai Merah Turun Dalam, Petani Sumut Bisa Merugi hingga Rp 3,8 Triliun

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Harga cabai merah di pasar tradisional di kota Medan dalam dua bulan terakhir (April – Mei), banyak ditransaksikan dalam rentang harga 15 ribu hingga 25 ribu per Kg.

“Harga cabai di tingkat petani dalam dua bulan terakhir banyak ditransaksikan dalam rentang 5.000 hingga 15 ribu per Kg nya. Itu adalah acuan harga yang menurut saya lebih banyak terjadi dilapangan. Meskipun tidak menutup adanya harga yang lebih rendah dari batas bawah, maupun lebih mahal dari batas atas,” kata Pengamat Ekonomi Gunawan Benjamin di Medan, Sumatera Utara, Kamis (18/5/2023).

Di bulan Mei ini, lanjut Benjamin, harga cabai baik untuk cabai merah maupun cabai rawit dijual dikisaran 15 ribu per Kg. Padahal dari hasil study yang saya lakukan. Petani mengalami kerugian yang signifikan dengan realisasi harga dua bulan belakangan ini.

“Dari hasil hitungan saya, dimana harga break even poin (BEP/balik modal), ditambah dengan biaya panen dan margin keuntungan petani sebesar 30%, maka harga ideal cabai merah di tingkat petani itu minimal 17.750 per Kg nya,” jelas Benjamin.

Benjamin mengatakan, atau idealnya sekitar 25 ribuan per Kg di level pedagang pengecer. Namun di pasar saat ini harganya di kisaran 15 ribu per Kg. Alih-alih petani balik modal, yang ada mengalami kerugian yang besar saat harga bertahan di level tersebut.

“Dari sampel luas tanaman cabai 400 meter persegi, didapat bahwa ada potensi kerugian dalam rentang 1.925.000 hingga 8.925.000, asumsi harga jual ditingkat petani 5.000 hingga 15 ribu per Kg,” jelas Benjamin.

Sementara itu, lebih jauh dijelaskan Benjamib, total harga jual cabai merah yang ideal untuk luas 400 meter persegi tersebut adalah 12.425.000. Dan kalau dihitung per hektar nya, maka didapat potensi kerugian petani mulai dari 48.125.000 hingga 223.125.000.

“Mengacu kepada data BPS, untuk luas panen tanaman cabai besar (bukan cabai rawit) di sumut tahun 2021 adalah 17.066 hektar. Maka skenario kerugian petani itu dalam rentang 821 Milyar hingga Rp.3.8 Triliun,” jelas Benjamin.

Jadi, kata Benjamin, kalau seandainya semua hasil panen petani cabai merah di Sumut dihargai 5.000 per Kg. Maka kerugiannya akan masuk pada skenario terburuk.

“Meski demikian saya yakin harga di lapangan tidak akan stagnan seperti itu, harga tentunya akan berfluktuasi. Dan menurut saya umumnya bergerak dalam rentang 5.000 hingga 15 ribu per Kg dalam dua bulan terakhir. Namun dari hasil pantauan dilapangan itu ada petani yang pernah menjual 3.000 per Kg untuk cabai merahnya,” jelas Benjamin.

Benjamin menjelaskan, pasar saat ini harga cabai merah di tingkat pedagang pengecer itu ada dalam rentang harga 8.000 hingga 15 ribu per Kg.

“Jadi saya sangat yakin masih ada petani yang mendapatkan harga lebih rendah dari 5.000 sampai saat ini. Dan hitungan potensi kerugian ini masih terfokus pada cabai besar (cabai merah), belum menghitung potensi kerugian yang diderita petani cabai rawit,” pungkasnya. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini