Takut Moral Generasi Penerus ‘Bobrok’, Warung Tuak Meresahkan Warga Minta Ditutup

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Asahan – Puluhan masyarakat Desa Air Genting dan Desa Hessa Air Genting, Kecamatan Air Batu, Kabupaten Asahan mendatangi warung tuak yang ada di desa tersebut dikarenakan dianggap sudah meresahkan warga ditambah lagi suara musik terlalu kuat, Jumat (23/7).

Tokoh masyarakat Khairul Azahar Butarbutar bersama sejumlah warga datang ke lokasi yang didampingi Kapolsek Air Batu, AKP Rusli Damanik meminta kepada pihak pemerintah setempat agar menutup lokasi warung tuak ini karena pihak warga menilai sudah menjadi tempat maksiat.

“Kami menilai lokasi itu sudah tempat maksiat dimana pemilik warung tuak juga menyediakan wanita penghibur untuk menemani laki-laki yang ingin minum tuak,” ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, bukan hanya minum tuak saja tapi suara musik yang sangat keras juga diputar bahkan tidak melihat waktu mau magrib.

Suara musik juga sangat meresahkan kami sebagai muslim yang ingin melaksanakan sholat maghrib dimana pada saat itu pemilik warung tuak tidak mau mematikan musik atau mengecilkan suara musik tersebut.

“Dulunya lokasi tersebut memang tempat warung tuak tapi tidak sebanyak sekarang yang semuanya tidak mengikuti aturan waktu. Sebelumnya warung tuak cuma satu disini namun sekarang sudah lebih dari satu bahkan warung tuak itu terkesan seperti tempat prostitusi karena terlihat adanya kamar-kamar tertutup dan diiringi suara musik yang sangat keras,” ujar Azahar.

Saat dilokasi, warga berinisial KH mengatakan bahwa kami para orang tua menginginkan tempat ini ditutup. Moral anak-anak muda di sini juga mulai terkontaminasi. Kami takut jika anak-anak kami semakin menjadi tidak baik alias bobrok akhlaknya.

“Saat malam sekeliling warung ini ramai pengunjung. Bak seperti pasar malam ramainya. Sepeda motor juga banyak terlihat disekitar warung ini. Jadi wajar kami sebagai orang tua sangat prihatin dan takut melihat situasi ini,” tambahnya.

Kapolsek Air Batu, AKP Rusli Damanik mengatakan, bahwa pihaknya akan mengundang pemilik warung untuk berkoordinasi dengan melibatkan kepala desa dan Camat.

“Kita lakukan dulu rapat dengan pemerintah Desa, camat dan pengusaha atau pemilik warung. Hasil dari rapat itu nanti baru kita simpulkan apakah ditutup atau tidak, tapi saya berharap nanti warung tersebut ditutup agar tidak menimbulkan masalah untuk kedepannya,” tambahnya. (Darmawan)

- Advertisement -

Berita Terkini