Pejuang Islam Nusantara Sumut, Khawatir Penutupan Paksa Warung Tuak Bisa Jadi Isu SARA

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Deli Serdang – Ustaz Martono sangat menyesalkan terjadinya peristiwa persekusi dan menjurus anarkis disertai dengan ucapan-ucapan tidak pantas di dengar yang dilakukan oleh oknum-oknum Front Pembela Islam (FPI) Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang terhadap Ibu Lamria Manulang.

“Seharusnya hal tersebut tidak terjadi hanya gara-gara warung tuak yang buka saat bulan ramadhan kalau sebelumnya kedua belah pihak melakukan dialog dengan melibatkan Forpimcam, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat setempat,” tegasnya di Deli Serdang, Jumat (1/5/2020).

Sekretaris Pejuang Islam Nusantara itu memaparkan, padahal warung kopi milik ibu Lamria Manullang merupakan sumber mata pencaharian sehari-hari yang dapat menghidupi seluruh keluarga ibu Lamria Manullang. Khawatir peristiwa tersebut berkembang menjadi isu sara dan ditunggangi oleh pihak-pihak tertentu untuk memperkeruh suasana serta meluas kemana-mana.

Ustaz Martono, ustaz yang dikenal oleh warga sumut sebagai ustaz yang gigih dalam merawat kebhinnekaan dan penasehat batak bersatu ini bergerak cepat untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak terprovokasi untuk melakukan tindakan balasan lainnya,

Ustaz Martono meyakini kepada masayarakat bahwa peristiwa tersebut murni tindakan kriminal yang dilakukan oleh oknum oknum anggota FPI Batang Kuis karena telah melakukan penertipan warung milik ibu lamria manulang di sertai dengan kekerasan tanpa hak, padahal untuk menertibkan warung seseorang yang dinilai menyalahi aturan adalah kewenangan pihak yang berwenang.

“Walau perdamaian telah dilakukan oleh kedua belah pihak dan kedua belah pihak sudah saling memaafkan, namun pihak penasehat hukum ibu Lamria Manulang telah membuat laporan ke Polres Deli Sedang untuk itu,” ujarnya.

Pejuang Islam Nusantara Sumut, Khawatir Penutupan Paksa Warung Tuak Bisa Jadi Isu SARA
Ustaz Martono bersama pihak Kepolisian bertemu dengan Ibu Lamria Manulang

Ustaz Martono berharap agar semua pihak dapat menahan diri dan tidak terprovokasi sehingga terhindar dari perpecahan dan hal hal yang dapat merobek robek persatuan, kesatuan dan kebhinnekaan di sumut yang selama ini telah tumbuh subur,

“Apalagi saat ini kita sedang berada di bulan suci ramadhan, bulan yang penuh dengan maqfiroh dan ampunan, marilah kita saling menebar kebajikan di bulan yang penuh dengan keberkahan ini. Mari kita serahkan dan percayakan proses hukum tersebut kepada pihak kepolisian dan penegak hukum lainnya,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, viral video di media sosial penutupan warung tuak milik Ramliah Manullang (47) warga Desa Batang Kuis Pekan pada Selasa (28/4/2020) pukul 17.45 WIB.

Dalam pertemuan tersebut, kata Kapolresta Deli Serdang Kombes Pol Yemi mandagi SIK, Ketua FPI Batang Kuis meminta maaf kepada pemilik warung ibu Ramliah Manullang dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya kembali (tertuang dalam surat pernyataannya).

Ibu Ramliah Manullang selaku pemilik warung dalam kesempatan tersebut walaupun sudah memaafkan tetapi tetap akan membuat laporannya di Polresta Deli Serdang. Selanjutnya pertemuan selesai dan ibu Ramliah Manullang didampingi Kapolsek Batang Kuis dan kuasa hukumnya membuat laporan ke Polresta Deli Serdang. Berita Deli Serdang, red

- Advertisement -

Berita Terkini