FMN Cabang Medan Menggelar Unjuk Rasa di Bundaran Majestyk, Medan.

Laporan : Yogoy 

MUDANews, Medan (Sumut) – Front Mahasiswa Nasional (FMN) Cabang Medan menyampaikan rasa duka yang mendalam atas meninggalnya Patmi, petani yang Kendeng yang ikut aksi cor kaki di depan Istana. Patmi juga disebut sebagai Ibu Bimi karena memperjuangkan haknya dan menolak pembangunan pabrik PT Semen Indonesia di Kendeng, Jawa Tengah.

“Kami sangat berduka atas gugurnya ibu bumi, ibu Patmi. Selamat jalan Bu Patmi,” kata Koordinator Aksi Rahmad di sela aksi FMN, Kamis (23/03/2017).

Patmi meninggal pada Selasa (21/3/2017) dini hari. Dia meninggal di usia 48 tahun. Patmi adalah salah satu pejuang petani Kendeng, Jawa Tengah. Dia meninggal karena serangan jantung.

Untuk bersolidaritas atas meninggalnya Patmi dan penolakan terhadap pembangunan pabrik PT Semen Indonesia, FMN Cabang medan menggelar unjuk rasa di Bundaran Majestyk, Medan.

Massa dari FMN juga melakukan aksi simbolis mengecor kaki. Dua orang massa berdiri diatas sebuah kotak yang kemudian diisi dengan semen. Ini merupakan bentuk perlawanan mereka terhadap pembangunan pabrik semen di Kendeng.

“Pembangunan pabrik semen di Kendeng, Jawa Tengah tersebut memicu kerusakan ekologi dan juga merusak sumber mata yang dibutuhkan oleh petani,” kata Rahmad.

Selain cor kaki, massa juga melakukan aksi tutup mulut dengan lakban. Mereka berdiri di tepi jalan dan membentangkan poster berisi kecaman.

Rahmad juga menuturkan bahwa secara ekonomi, kerusakan bentang alam di pegunungan Kendeng Utara terutam sumber-sumber mata air akan menjadi ancaman serius bagi aktifitas agraria masyarakat Rembang.

“Jika mata air sudah tidak ada lagi secara perlahan profesi petani disana akan mati,” pungkasnya.