MUDANEWS.COM, Medan – Salah satu kompetensi utama yang harus dimiliki tenaga kesehatan adalah kepemimpinan. Untuk mendukung tercapainya kompetensi yang diharapakan, Fakults Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (FKM UIN SU) Medan menggelar kegiatan latihan manajemen kepemimpinan bagi mahasiswa di hotel Madani Jalan Sisingamangaraja Medan, Kamis (21/4/2022).
Kegiatan ini diikuti sebanyak 40 mahasiswa FKM UIN SU yang tergabung dalam organisasi forum mahasiswa berprestasi (FORMASI), Health Research Student Association (HERSA), semaf/demaf Fakultas dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ).
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Dekan FKM UIN-SU Prof. Dr. Syafaruddin, M.Pd. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa kepemimpinan adalah bagian dari Islam. Dalam AL-Quran Surat Al-Baqarah ayat 30 dijelaskan bahwa sesungguhnya Allah SWT menciptakan manusia sebagai pemimpin, baik pemimpin untuk diri sendiri, keluarga maupun masyarakat luas.
“Mahasiswa merupakan generasi masa depan yang meneruskan kepemimpinan untuk umat dan bangsa. Proses dari pelatihan dan pengalaman akan menghasilkan pemimpin dan ulama sebagai agen perubahan. Pelatihan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian FKM UIN-SU untuk menciptakan pemimpin-pemimpan hebat serta pemimpin umat di masa depan,” jelas Guru Besar UIN-SU Medan itu.
Narasumber pertama dr. Alwi Mujahit Hasibuan, M.Kes., Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Sumut dalam pelatihan ini menyampaikan bahwa pemimpin lahir dari proses dan pengalaman yang panjang. Diera ditigal seperti saat ini pemimpin harus tanggap terhadap perubahan yang terjadi agar roda organisasi dapat terus bertahan menghadapi persaingan dan perubahan.
“Untuk itu pemimpin perubahan harus bersifat proaktif dan mampu memprediksi peluang dan berpikir strategis untuk menciptakan peluang baru,” harapnya.
Sementara itu Destanul Aulia, SKM., MBA., M.Ec., Ph.D., Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) sebagai narasumber kedua dalam kegiatan ini mengatakan bahwa Mahasiswa sebagai calon Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) merupakan agent of change yg nantinya harus dapat menggandeng semua disiplin ilmu untuk menggerakkan masyarakat dalam melakukan perubahan perilaku.Peluang untuk memimpin bangsa sangat banyak karena hampir semua industri butuh tenaga kesehatan masyarakat dalam membangun bangsa.
“Dalam mengatasi tantangan masalah kesehatan diperlukan jaringan kesehatan masyarakat, sumber daya SKM dapat bekerja di Kemenkes, Dinkes, Puskesmas, maupun organisasi lainnya,” paparnya.
Acara ini berjalan dengan lancar dan antusias peserta cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan mahasiswa dalam memberikan pertanyaan maupun tanggapan. (red)
