SMA Islam Plus Adzkiya Menggelar Pengajian Ramadhan 1443 H

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Guru Gesar UIN Sumatera Utara, Prof. Dr. Syafaruddin, M.Pd, sebagai narasumber Pengajian Ramadhan di SMA Plus Islam Adzkia Medan, menyampaikan topik Membangun Generasi Qur’ani di hadapan siswa-siswi kelas XI sekolah tersebut.

Kegiatan program pengajian Ramadhan sudah berlangsung satu minggu dimulai bagi siswa kelas XI, dan selanjutnya siswa kelas XII dengan menghadirkan pembicara dari berbagai kalangan akademisi, tokoh nasional, serta berbagai pakar dengan beragam latar belakang keahlian. Kegiatan yang dilaksanakan bertujuan untuk mengembangkan wawasan keIslaman siswa dan membangkitkan motivasi religious dan keilmuan sebagai pelajar Islam yang menjadi generasi penerus pemimpin umat dan bangsa di masa depan.

Dalam pemaparannya, Prof. Dr. Syafaruddin, M.Pd, menjelaskan bahwa sejatinya membangun generasi qur’ani adalah tugas dan tanggung jawab pendidikan Islam dimulai sejak usia dini dalam keluarga.

“Oleh sebab itu, lembaga pendidikan Islam formal seperti madrasah, sekolah agama Islam/sekolah Islam Terpadu, dan pesantren berperan strategis dalam membina dan mendidik anak-anak dan generasi muda supaya memiliki karakteristik kepribadian berbasis nilai-nilai Alqur’an,” jelas Prof Syafaruddin.

SMA Islam Plus Adzkiya
Siswa-siswi SMA Islam Plus Adzkiya mendengarkan pemaparan Prof Syafaruddin (Foto: Dok Istimewa)

Dilanjutkan Dekan FKM UIN-SU itu, generasi yang tumbuh dan berkembang saat ini merupakan generasi millennial yang tidak boleh jauh dari Alqur’an. Pendidikan Islam adalah menjaga perjlan hidup, tumbuh dan berkembangnya anak dengan Alqur’an.

“Karena kedudukan Alqur’an sebagai pedoman hidup, petunjuk, pembeda, sumber hukum, sumber inspirasi dan motivasi (QS.Albaqarah ayat 2; QS.Albaqarah ayat 185; QS.Al Isra’ ayat 82; bahkan sebagai obat dan rahmat bagi orang mukmin) dengan begitu orang mukmin diperintahkan melaksanakan Islam kaffah (QS.Albaqarah ayat 208),” jelasnya.

Lebih lanjutnya dipaparkannya, membangun generasi qur’ani berarti menjadi esensi kegiatan dan program pendidikan Islam terpadu sesuai Alqur’an yang dijelaskan dalam Alqur’an surat Al Isra’ ayat 24; QS.Alfatihah ayat 2 (makna At Tarbiyah) sehingga proses tersebut menghasilkan lulusan pelajar yang mampu berkarya, bekerja, dan beramal sholeh dalam peran pelajar yang prosesnya menyiapkan masa depan Islam sebagai khaira ummah (umat unggul/terbaik), ummatan washatan (adil/pertengahan), dan ummatan wahidah (satu) mentauhidkan Allah SWT.

SMA Islam Plus Adzkiya
Prof. Dr. Syafaruddin, M.Pd

Ditambahkan Prof. Syafar, bahwa membangun generasi qur’ani merupakan proses membina fitrah/potensi anak sesuai nilia-nilai Alqur’an. Suatu generasi yang berpikir, merasa, dan berkarya/amalh sholeh sesuai Alqur’an. Mereka teguh berpegang kepada Alqur’an sebagai pedoman hidup, sebagai petunjuk, obat dan rahmat sehingga berkepribadian sholeh, mukmin sejati dan muttaqin.

“Untuk membangun pribadi qur’ani, pelaksanaan pendidikan Islam harus memperhatikan beberapa upaya, yaitu: (a) generasi bertauhid, beriman teguh terhadap keesaan Allah SWT; (b) mahir membaca alqur’an, (c) mampu menghafal Alqur’an, (d) beribadah, berakhlak dan bermu’malah sesuai Alqur;an, dan (e) menghasilkan karya dan amal sholeh sesuai Alqur’an. Program pendidikan tauhid, ibadah, akhlak, pendidikan sains, dan pendidikan sosial diintegrasikan dengan Alqur’an sehingga menghasilkan generasi qur’ani yang tidak sekedar mampu membaca, dan menghafal saja bahkan mampu mengamalkan Alqur’an dalam segala bidang ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk membingkai kebudayaan berbasis Alqur’an. Berarti kurikulum pendidikan Alqur’an dapat hidup dan dibumikan dalam kehidupan nyata sebagai Islam kaffah,” jelas Prof Syafaruddin.

SMA Islam Plus Adzkiya
Prof. Dr. Syafaruddin, M.Pd (kanan)

Pelaksanaann Pengajian Ramadhan ini berlangsung dengan penuh semangat, dan lancar karena materi yang dikaji berkenaan dengan posisi siswa sebagai generasi muda, yang dikemas dengan permasalahan generasi qur’ani, dengan dimoderatori Asdini, S.Pd, didampingi Fahrizal Barus, M.Sc, wali kelas, Adnin, S.Ag, Amin Antoni, S.PdI ketua panitia, dan guru, serta instruktur lainnya. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini