10 Asosiasi Dosen Dukung Terbentuknya Dewan Dosen Indonesia

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – 10 Asosiasi Dosen Se-Indonesia mendukung berdirinya Dewan Dosen Indonesia. Hal itu ditandai dengan digelarnya Deklarasi dan Bincang Virtual melalui aplikasi Zoom pada hari Rabu, (30/6/2021).

Salah seorang Pembina Dewan Dosen Indonesia Prof. Dr. Purwadhi hadir menyampaikan sambutan dan membuka secara langsung Deklarasi dan Bincang Virtual tersebut.

“Saya menyampaikan terima kasih kepada teman teman Asosiasi yang telah berinisiatif untuk membentuk Dewan Dosen ini. Ini adalah Vitamin yang baik untuk memperkuat Kolaborasi, sinergi Perguruan Tinggi,”Kata Purwadhi.

Berdirinya Dewan Dosen Indonesia adalah langkah yang strategis dalam optimalisasi peran dosen di masa yang akan datang, karena terus terang sampai hari ini, dosen belum diposisikan sebagai tempat strategis. Banyaknya tuntutan-tuntutan mendasar belum semua dipenuhi.” Ungkap Purwadi.

Selanjutnya Presidium Dewan Dosen Indonesia (DDI) Ahmad Zakiyuddin yang juga ketua Umum DPP PDRI mengatakan latar belakang dibentuknya Dewan Dosen adalah untuk Memperkuat Sinergi, Kolaboras,i dan kualitas dosen dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Banyak persoalan pendidikan tinggi yang tidak bisa dipecahkan sendiri sendiri sehingga membutuhkan kerjasama dengan Asosiasi Dosen yang lain sehingga hasilnya akan kebih berkualitas dan memiliki nilai tawar yang positif bagi kampus.

Sementara Ketua Umum DPP Forum Silaturahmi Doktor Indonesia (FORSILADI) Dr. Endang Samsul Arifin yang juga menjadi salah satu narasumber dalam acara tersebut mengatakan bahwa kolaborasi yang dilakukan dalam wadah Dewan Dosen Indonesia menjadi sangat penting karena permasalahan terkait dunia pendidikan tinggi secara umum maupun terkait Tri Dharma Perguruan Tinggi secara khusus, jumlah dan jenisnya sangat banyak dan bervariasi. Mulai dari persoalan sistemnya yang masih harus diperbaiki, hingga persoalan fasilitas dan kualitas SDM dosen yang masih belum sesuai harapan. Hal itu menyebabkan permasalahan-permasalahan tersebut tak dapat diselesaikan oleh satu pihak saja namun membutuhkan kerjasama dari seluruh stakeholder terkait yang salah satunya adalah dari organisasi dosen. Meskipun secara kelembagaan.

Dalam menyikapi peran Perguruan Tinggi, Ketua PDPHI (Perkumpulan Dosen Program Hibah Indonesia) Ika Widiastuti, S.IP, M.AP dalam paparannya mengungkapkan Perguruan Tinggi sebagai garda terdepan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, dengan mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk memajukan kesejahteran umum dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah kewajiban Perguruan Tinggi untuk menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Pemuda Indonesia sekarang yang kelak akan memegang Indonesia Emas menjadi tanggung jawab bersama mampu menyiapkan generasi muda yang terus waspada, jeli, dan responsif terhadap keadaan sekitarnya. Oleh karena itu perlu adanya dukungan dari seluruh stakeholder (pemerintah, para ilmuan, masyarakat, instansi, sektor industri, swasta) bekerja sama dalam bidang IPTEK baik nasional maupun internasional dalam mewujudkan pendidikan di Indonesia yang berkualitas, maju, berdaya saing, berakhlak mulia, cerdas, mandiri, jujur, dan adil.

Dr. Hj. Rani Siti Fitriani, S.S., M.Hum. Ketua Umum DPP Kodepena dalam pemaparannya mengatakan tujuan Kodepena didirikan sama semangatnya dengan berdirinya Dewan Dosen Indonesia yaitu untuk menjalin tali silaturahim, bersinergi, berkolaborasi antar keluarga Kodepena sehingga dapat saling memotivasi, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi dosen dalam menghasilkan karya tulisan dan karya penelitian yang bermutu dan berkualitas sejalan dengan perubahan sosial budaya di masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi pada era industri 4.0 dan sistem pembelajaran disrupsi.

- Advertisement -

Berita Terkini