GP Ansor Cianjur Kutuk Kekerasan Terhadap Kader PMII, Minta Pelaku Diproses Hukum

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

 

MUDANEWS.COM – Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Cianjur mengutuk keras aksi kekerasan terhadap kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Cianjur oleh orang dekat Bupati.

“Atas nama organisasi, kami mengutuk keras aksi kekerasan yang dilakukan oleh orang dekat Bupati dan meminta pelaku diproses hukum,” kata Ariful Holiq Zaelani, Ketua GP Ansor Kabupaten Cianjur kepada media online nasional mudanews.com, Selasa (26/09/2023).

Dirinya menyebutkan, bahwa aksi kekerasan dalam bentuk apapun tentu tidak dibenarkan, karena itu melanggar hak asasi manusia secara umum.

“Kekerasan tidak pernah menjadi solusi yang baik untuk menyelesaikan konflik atau memecahkan masalah. Sebagai gantinya, mari kita ke depankan cara-cara beradab untuk berkomunikasi dan menyelesaikan masalah,” katanya.

Menurutnya, memilih jalan kekerasan adalah tindakan tidak terpuji dan tidak dapat membawa perubahan positif dalam kehidupan di masyarakat.

“Mari kita selesaikan secara adat bukan dengan adat-adatan,” terangnya di hadapan kader GP Ansor dengan nada kesal.

Sebagai informasi, aktivis PMII Cianjur yang juga mahasiswa Universitas Suryakencana (Unsur) diduga mendapat kekerasan dari salah seorang calon jemaah umroh, usai akan melakukan aksi mengkritisi keberangkatan ke tanah suci bersama pejabat Pemkab Cianjur, politikus, pengusaha, dan tokoh agama.

Informasi yang dihimpun, kader PMII Cianjur yang menjadi korban yakni Alief Irfan, juga tergabung dalam Jaringan Intelektual Muda (JIM) Kabupaten Cianjur.

Berdasarkan pengakuan Alief, peristiwa itu terjadi pada Senin, 25 September 2023 sekitar sore hari dirinya diajak ngopi oleh staff Sekretaris Pribadi (Sekpri) Bupati Cianjur berinisial R.

Agenda ngopi di sebuah cafe di halaman gedung pertemuan Assakinah beralamat di Jalan KH Abdullan Bin Nuh, yakni membahas rencana JIM yang bakal menggelar aksi mengkritisi bupati, salah satunya soal kegiatan umrah bareng pejabat yang diduga pihaknya menggunakan dana APBD.

Sesampainya di cafe, Alief kaget dikira pertemuan hanya dengan staff Sekpri Bupati, malah ada beberapa orang yang datang berurutan.

“Kan yang ngajak ngopi itu staff Sekpri Bupati, tetapi tak berapa lama berdatangan yang lainnya,” tutur Alief pada wartawan, Selasa, 26 September 2023.

Tidak ada kecurigaan akan melakukan kekerasan, karena sekitar 10 menit ngobrol biasa saja. Tiba-tiba saya dilempar oleh orang yang tak dikenalnya, tepat kena muka.

“Usai dilempar, lalu saya mendapat kekerasan fisik di muka,” jelasnya.

Tidak terima mendapat kekerasan fisik, Alief bergegas ke Rumah Sakit Bhayangkara Cianjur untuk dilakukan visum lalu melaporkan malam itu juga ke Mapolres Cianjur.

“Kalau pelaku pelemparan dan pemukulan awalnya tidak kenal, tapi setelah melihat fotonya saya jadi tahu namanya,” tukas Dia.

- Advertisement -

Berita Terkini