Respon Dugaan Penganiayaan Kader PMII oleh Kolega Bupati, Pendekar Silat Pagar Nusa Cianjur Siap Pasang Badan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

 

Mudanews.com, Cianjur – Pimpinan Cabang (PC) Pendekar Silat Pagar Nusa Kabupaten Cianjur sebagai badan otonom di bahwah NU siap pasang badan dalam merespon dugaan penganiayaan dan pengancaman kepada kader PMII oleh oknum kolega Bupati.

Hal ini dilontarkan dengan tegas oleh Ketua PC Pendekar Silat Pagar Nusa Kabupaten Cianjur, Taqiyuddin di sela-sela persiapan kegiatan mapag para pendekar silat yang akan diselenggarakan.

“Kami PC Pagar Nusa Kabupaten Cianjur, mengecam keras segala tindak kekerasan terhadap salah satu kader PMII. Dugaan tindakan penganiayaan dan ancaman tersebut telah melanggar peraturan perundang-undangan,” katanya kepada media online nasional mudanews.com, pada hari Sabtu (30/09/2023).

Menurut putra dari Kiai Pondok Pesantren Almusri Ciranjang tersebut, mestinya komunikasi dari kolega orang dekat Bupati Cianjur berjalan baik dan mengedepankan kepala dingin dalam menjawab pertanyaan masyarakat.

“Ini malah dianiaya dan diancam. Hal ini jelas mencederai nilai-nilai hak asasi dan demokrasi di Kabupaten Cianjur yang dikenal dengan tata nilai kesopanan dan disebut Kota Santri,” ucapnya dengan nada geram.

Sebagai informasi, diketahui aktivis PMII Cianjur yang juga mahasiswa Universitas Suryakencana (Unsur) diduga mendapat kekerasan dari salah seorang calon jemaah umroh, usai akan melakukan aksi mengkritisi keberangkatan ke tanah suci bersama pejabat Pemkab Cianjur, politikus, pengusaha, dan tokoh agama.

Melansir dari berbagai media, yang menjadi korban yakni Alief Irfan, juga tergabung dalam Jaringan Intelektual Muda (JIM) Kabupaten Cianjur.

Berdasarkan pengakuan Alief, peristiwa itu terjadi pada Senin, 25 September 2023 sekitar sore hari dirinya diajak ngopi oleh staf Sekretaris Pribadi (Sekpri) Bupati Cianjur berinisial R.

Agenda ngopi di sebuah cafe di halaman gedung pertemuan Assakinah beralamat dj Jalan KH Abdullan Bin Nuh, yakni membahas rencana JIM yang bakal menggelar aksi mengkritisi bupati, salah satunya soal kegiatan umrah bareng pejabat yang diduga pihaknya menggunakan dana APBD.

Sesampainya di cafe, Alief kaget dikira pertemuan hanya dengan staf Sekpri Bupati, malah ada beberapa orang yang datang berurutan.

“Kan yang ngajak ngopi itu staf Sekpri Bupatj, tetapi tak berapa lama berdatangan yang lainnya,” tutur Alief.

Tidak ada kecurigaan akan melakukan kekerasan, karena sekitar 10 menit ngobrol biasa saja. Tiba-tiba saya dilempar oleh orang tak dikenalnya, tepat kena muka.

“Usai dilempar, lalu saya mendapat kekerasan fisik di muka,” jelasnya.

Tidak terima mendapat kekerasan fisik, Alief bergegas ke Rumah Sakit Bhayangkara Cianjur untuk dilakukan visum lalu melaporkan malam itu juga ke Mapolres Cianjur.

“Kalau pelaku pelemparan dan pemukulan awalnya tidak kenal, tapi setelah melihat fotonya saya tahu, namanya Jamaludin,” tutupnya.

- Advertisement -

Berita Terkini