Balita Tewas Tertimpa Tabung Oksigen, Management RSUD Rantauprapat di Polisikan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Labuhanbatu – Cuma penyesalan dan cucuran air mata yang keluar dari mata kedua orang tua dan keluarga ZN(4) salah seorang Balita yang menjadi korban atas kelalaian pihak management RSUD Rantauprapat, Selasa (26/01/2021) malam.

Pasalnya, Balita dari pasangan AlA dan SDA warga Kampung Pajak, Kecamatan Na IX-X, Kabupaten Labuhanbatu Utara menghembuskan nafas terkahirnya sesaat tabung oxigen berukuran besar yang berada di pelataran Ruangan VIP menimpanya saat bermain bersama rekan seumurannya yang sedang membesuk salah seorang keluarga yang di rawat di Ruang VIP RSUD Rantauprapat.

“Sebelum kejadian, kami melihat anak itu bermain bersama teman-temannya di halaman ruangan VIP. Namun naas, ketika ZN memeluk satu tabung oksigen kosong yang berjejer di depan ruangan itu, tiba-tiba tumbang dan menimpa korban,” sebut salah seorang sumber di Lokasi .

Informasi yang diterima menyebutkan bahwa, akibat peristiwa tersebut perwakilan pihak keluarga korban telah membuat pengaduan ke pihak kepolisian Polres Labuhanbatu guna melakukan penyelidikan.

“Ya kita udah buat laporannya ke polisi,” ujar Akbar salah seorang perwakilan pihak keluarga.

Akbar berharap agar kedepannya tidak ada lagi korban atas kelalaian pihak management RSUD yang berakibat kerugian moral dan moril terhadap korbannya.

Kapolres Labuhanbatu, AKBP Deni Kurniawan kepada wartawan membenarkan peristiwa atas tewasnya seorang anak berusia 3 tahun setelah tertimpa tabung oksigen di RSUD Rantauprapat dan sedang ditangani penyidik Satreskrim Polres Labuhanbatu.

”Ya, sudah ditangani Satreskrim Polres,” katanya menjawab konfirmasi wartawan, Rabu (27/1/2021).

Sementara itu, Humas RSUD Rantauprapat, Doni Simamora menyebut korban adalah anak keluarga pasien yang datang berkunjung. Korban sempat dirawat, namun kemudian meninggal dunia.

“Anak keluarga pasien. Meninggalnya di IGD (Instalasi Gawat Darurat),” sebut Doni.

dr H Safril RM Harahap SpB yang merupakan Direktur RSUD milik Pemkab Labuhanbatu pun sangat menyayangkan peristiwa tersebut, apalagi kejadiannya di luar jam besuk pasien.

“Kejadian ini sangat kita sayangkan. Jam 21:00 WIB kok keluarga pasien masih ada di ruangan perawatan. Ini sungguh jauh dari dugaan kita,” kesalnya.

Ia juga menyesalkan dibawanya anak balita saat membesuk pasien di rumah sakit.

“Apalagi untuk anak balita, management tidak pernah memberi izin untuk datang berkunjung atau dibawa orang tuanya menjenguk pasien di RSUD Rantauprapat,” sebutnya.

Salah seorang masyarakat juga sangat menyesalkan kinerja direktur dan jajaran Management RSUD Rantauprapat yang terkesan melegalkan tabung oksigen dijejer di halaman ruangan rawat inap.

“Apakah menjejerkan tabung oksigen di depan ruang perawatan sudah benar sesuai standar dan prosedur. Jika itu prosedur, RSUD harus bertanggungjawab terhadap hilangnya nyawa korban,” ujar warga yang enggan disebut namanya. Berita Labuhanbatu, Dian

- Advertisement -

Berita Terkini