Penderita Kanker Anus Stadium Lanjut: Terima Kasih Pak Kapolres Labuhanbatu

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Labuhanbatu – Mendapat informasi tentang Aidil Syahputra Lubis, penderita kanker anus stadium lanjut, warga Jalan Dewi Sartika, Gang Teladan, Rantauprapat. Kapolres Labuhanbatu, AKBP Deni Kurniawan langsung mendalami informasi tersebut hingga mengutus Kasat Binmas, AKP Abdul Rahman Manurung untuk membesuk Aidil, Jumat (27/08/2021).

Kasat Binmas, AKP Abdul Rahman Manurung saat berkunjung memboyong rombongan Kepolisian dan didampingi para relawan “Aidil Memanggil”. AKP Abdul Rahman Manurung, saat berbincang dengan Aidil dan istrinya, Swarni Siregar menitipkan pesan dari Kapolres Labuhanbatu, AKBP Deni Kurniawan.

“Sebenarnya pak Kapolres ingin langsung membezuuk pak Aidil, namun karena kesibukan beliau yang tidak dapat ditinggalkan sehingga beliau memohon maaf serta turut mendoakan agar pak Aidil segera sembuh,” ucap Kasat Binmas.

“Terima Kasih Pak Kapolres Labuhanbatu,” ucap Aidil melalui istrinya.

Penderita Kanker Anus Stadium Lanjut
Kapolres Labuhanbatu AKBP Deni Kurniawan melalui Kasat Binmas, AKP Abdul Rahman Manurung memberikan bantuan kepada Istri Aidil

Aidil menderita kanker anus sejak 2 tahun terakhir. Akibatnya ia tak lagi mampu mengemudikan kendaraan perusahaan sebagai sopir. Bersama istri dan kedua balitanya, Hapiz (4) dan Hapsah (2) harus tinggal di rumah orangtuanya, pak Bengkas Lubis.

Sejak kanker anus stadium lanjut itu, kini biaya hidup Aidil dan keluarga ditanggung oleh pak Bengkas Lubis. Sedangkan, Swarni Siregar harus terlibat aktif mengurus suaminya di rumah mertuanya di Jalan Dewi Sartika, Gang Teladan, Rantauprapat.

Aidil berkali-kali harus mondar mandir ke rumah sakit dengan biaya pas-pasan meskipun memiliki BPJS. Namun yang menjadi persoalan Aidil harus terus mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Murni Teguh Medan sehingga membutuhkan biaya yang cukup besar.

Belakangan, Aidil harus pulang ke Rantauprapat karena jadwal kemoterapi yang belum bisa dipastikan kapan akan dilaksanakan. Sementara biaya hidup selama di Medan cukup besar termasuk makan dan tempat penginapan sehingga mengharuskan merek untuk pulang ke Rantauprapat. (Tim)

- Advertisement -

Berita Terkini