Diduga Sudah Direncanakan, Jurnalis Koran Mingguan Dibunuh di Dekat Sekolah Anaknya

Breaking News

- Advertisement -
Laporan: Putra
MUDANews.com, Medan (Sumut) – Lagi…insan pers mendapat tindakan penganiayaan dan kekerasan. Kali ini tindakan penganiayaan hingga berujung kematian dialami seorang jurnalis koran mingguan di Medan. Ia diduga tewas akibat dibunuh dan jasadnya di temukan di sekitar Jalan Medan-Binjai Km 13,5 di kawasan Sei Semayang, Kec. Sunggal, Rabu (29/3/2017) pagi.
Identitas korban terakhir diketahui bernama Amran Parulian Simanjuntak (36) yang berprofesi sebagai seorang jurnalis di koran Mingguan Senior, dan mayat korban ditemukan tewas setelah ditikam oleh orang tak di kenal (OTK) tak jauh dari sekolah putrinya.
Dari keterangan keluarga, korban tinggal di kawasan Jalan Banten, Diski. Dan pagi itu Amran berangkat dari rumah menuju sekolah putrinya di TK  Valentine, Jalan Perintis Kemerdekaan, Medan-Binjai Km 13,5 Sei Semayang, Diski.
“Kami menduga, dia (korban) mengikuti abangnya yang mengantarkan anaknya sekolah. Karena sebelumnya, dia (korban) memang ada menelepon abangnya, untuk minta tolong mengantarkan anaknya ke sekolah. Setelah abangnya berangkat membawa anaknya, dia mengikuti dari belakang,” jelas Renova br Simanjuntak, kakak kandung korban.
Renova mengungkapkan, pihak keluarga menduga Amran (korban) khawatir sesuatu akan terjadi pada anaknya.
“Kekhawatiran itu diKarenakan dia (korban) pernah bertemu orang bersama anaknya. Dan Orang yang bertemu dengan korban pernah menelepon korban dan diduga mengancamnya pada hari Senin itu, makanya mungkin dia khawatir jadi terus mengikuti abang dan anaknya dari belakang,” cerita kakak perempuan korban ini.
Belakangan keluarga mendapat kabar, Amran tewas dibunuh. “Kami dikabari guru anaknya,” jelas Renova lagi.Ketika disinggung berapa banyak luka yang ada ditubuh korban. Perempuan ini memaparkan, sekurangnya ada 6 luka tikaman di tubuh adiknya itu.
“Tiga di perut kiri, satu di dada tengah dan kanan. Ada juga di punggung. Pokoknya ada 6 tikaman,” sebut Renova sambari menangis melihat jasad adiknya itu.Jasad korban sudah dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan. Sementara sepeda motor dan tas berisi ponsel korban sudah diamankan ke Polsek Sunggal.
Kapolsek Sunggal Kompol Daniel Marunduri mengatakan, kasus pembunuhan itu masih diselidiki. “Anggota sudah di TKP, motif masih didalami,” katanya kepada wartawan.[ rd ]
- Advertisement -

Berita Terkini