Minim Agenda Ekonomi Besar, Pasar akan Lebih Banyak Bergerak Secara Teknikal

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Kinerja pasar keuangan pada akhir pekan sebelumnya menunjukan bahwa terjadi penguatan yang cukup signifikan pada mata uang rupiah. Rupiah ditransaksikan di kisaran level 15.400 per US Dolarnya. Salah satu pemicu penguatan mata uang rupiah dikarenakan sikap The FED yang melunak dalam menaikkan suku bunga acuan kedepan.

Hal itu dikatakan Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin di Medan, Sumatera Utara, Minggu (4/12/2022)

“Seiring dengan sikap The FED yang mengurangi agresifitasnya membuat USD Index juga anjlok di kisaran 104. Anjloknya USD Index tersebut memberikan angin segar, dan sementara mengikis kekuatiran kita terkait dengan kemungkinan rupiah yang melemah ke level 16 ribu per US Dolar sebelumnya. Penguatan rupiah tersebut selama sepekan kedepan juga relatif akan terjaga,” kata Benjamin.

Dikatakan Benjamin, akan ada rilis cadangan devisa oleh Bank Indonesia, yang masih akan belum beranjak jauh dari posisi 130 milyar US Dolar. Dan data tersebut juga tidak akan berpengaruh besar pada kinerja mata uang rupiah. Rupiah diproyeksikan berpeluang bergerak dalam rentang 15.350 hingga 15.500 di pekan ini. Rupiah berpeluang menguat terbatas, karena data ketanaga-kerjaan di AS pada akhir pekan kemarin menunjukan pemulihan.

“Yang artinya adalah bahwa Bank Sentral AS bisa saja memiliki probabilitas untuk kembali agresif menaikkan bunga acuan. Meskipun saya menilai untuk sementara waktu, The FED masih akan tetap sama dengan testimoni yang terakhir. Meski demikian respon pasar terkait data tenaga kerja yang membaik justru menekan kinerja indeks bursa di AS pada akhir pekan kemarin,” jelas Benjamin.

Bagi IHSG, lanjut Benjamin, tekanan pada bursa di luar tidak harus selalu berakhir dengan tekanan pada kinerja indeks bursa di tanah air. Justru yang terjadi adalah IHSG bisa saja bergerak anomali seperti yang terjadi dipekan sebelumnya. IHSG justru sempat anjlok dibawah level 7.000 meskipun pad aakhirnya mampu ditutup di atas level psikologis 7.000.

“Selama sepekan kedepan, IHSG masih berpeluang untuk bergerak dalam rentang 7.000 hingga 7.075. Meskipun pelaku pasar perlu untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya koreksi di bawah level psikologis 7.000. Sejauh ini, selama sepekan kedepan juga tidak ada agenda ekonomi besar yang benar benar mampu menggerakan pasar ke arah tertentu,” jelas Benjamin.

Benjamin menambahkan, beberapa agenda penting dari Negara lain berpotensi merealisasikan pemburukan data. Meskipun hal tersbeut belum sepenuhnya akan jadi sentiment negative bagi kinerja pasar keuangan. Jadi pekan ini sebaiknya lebih banyak menggunakan analisis teknikal, dan bertransaksi dalam ritme jangka pendek.

“Sementara itu harga emas diproyeksikan akan kesulitan untuk menembus level psikologis $1.800 per ons troy. Seiring dengan minimnya sentiment selama sepekan kedepan, harga emas diperkriakan akan bergerak dalam rentang $1.735 hingga $1.800 per ons troy nya,” jelas Benjamin. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini