Harga Kedelai dan Ikan Mahal, Harga Telur Ayam dan Daging Ayam Ikut Terkerek

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Di pekan ini, harga kebutuhan pangan stabil cenderung turun jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya. Tren penurunan harga pada komoditas cabai masih berlangsung. Secara poin to poin mengacu kepada data PIHPS, harga cabai merah mengalami penurunan dari 27.100 per Kg akhir pekan lalu, menjadi 24.700 di akhir pekan ini. Sementara cabai rawit jika dibandingkan akhir pekan ini lebih mahal di harga 28.300 dibandingkan posisi akhir pekan lalu 25.900 per Kg.

Hal itu dikatakan Pengamat Ekonomi Gunawan Benjamin di Medan Sumatera Utara, Jumat (25/11/2022).

“Selebihnya bergerak stabil, dimana harga beras berada dalam rentang 9.500 hingga 13.000 per Kg, minyak goreng curah di 13.950 per Kg, bawang merah stabil di kisaran harga 29.600 per Kg, bawang putih 22 ribu per Kg, daging sapi 124 ribu hingga 134 ribu per Kg, Telur ayam di 26.100 per Kg serta gula pasir dijual dalam rentang 14.050 hingga 15.200 per Kg,” jelas Benjamin.

Dia menambahkan jika menggabungkan 5 kota penyumbang IHK di Sumut seperti Sibolga, Medan, Pematang Siantar, Padang Sidempuan dan Gunung Sitoli. Tren perkembangan sejumlah harga di Sumut juga menunjukan adanya penurunan harga pada sejumlah komoditas pangan. Bawang merah mengalami penurunan di kisaran harga 33.100 saat ini dari posisi akhir pekan lalu di level 33.450 per Kg.

“Bawang putih turun dari kisaran harga 25.200 per Kg menjadi 24.900 per Kg saat ini. Untuk cabai merah mengalami kenaikan dafi 27.300 menjadi 30.900. Dan cabai rawit juga mengalami kenaikan dari posisi 27.300 hingga 30.900 per Kg. Daging ayam naik dari 34 ribu menjadi 34.250 per Kg. Selebihnya harga sejumlah kebutuhan pangan stabil dan tidak mengalami perubahan yang signifikan,” imbuhnya.

Menurutnya, hujan deras yang melanda Sumut belakangan ini telah memicu terjadinya pembentukan harga yang anomali seperti daging ayam dan telur ayam di wilayah Sumut. Bahkan, jika membandingkan harganya dibulan Oktober, harga dua komoditas tersebut cenderung bergerak naik belakangan ini.

“Padahal, tren harga pakan belakangan ini cukup stabil dengan kecenderungan turun seiring dengan penurunan harga komoditas jagung. Tetapi harga telur ayam dan daging ayam di Sumut cenderung bergerak naik. Sejumlah pemicu kenaikan mengarah pada kenaikan harga ikan segar yang diikuti dengan kelangkaannya, serta kenaikan harga kedelai. Sehingga konsumen lebih banyak memilih daging ayam maupun telur ayam untuk dikonsumsi,” ujarnya.

Hal ini, lanjut Benjamin, menunjukan bahwa disaat salah satu harga komoditas pangan mengalami kenaikan, dan dibarengi dengan kelangkaan. Justru akan memicu kenaikan pada komoditas lainnya sebagai bahan pangan substitusinya. Ini wajar terjadi, ditambah lagi bantuan sosial yang diterima masyarakat juga kerap menggunakan sumber protein dari daging maupun telur ayam, yang turut mendorong kenaikan harga komoditas tersebut. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini