Medan Dilanda Banjir, Harga Pangan Berfluktuasi dengan Kecenderungan Turun

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Banjir kembali melanda kota Medan, selain menimbulkan kerugian bagi masyarakat, banjir di Medan juga akan membuat stabilitas harga pangan di kota Medan terganggu. Fluktuasi pada harga pangan pasti terjadi.

“Meskipun sejauh ini untuk sejumlah harga pangan yang paling sering mengalami gejolak seperti cabai, harganya masih bertahan,” kata Pengamat Ekonomi Gunawan Benjamin di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (19/11/2022).

Banjir yang terjadi akhir pekan ini, kata Benjamin, tidak akan memicu fluktuasi pada harga pangan yang signfiikan. Karena umumnya akhir pekan aktifitas belanja masyarakat tidak seramai hari biasa.

“Dan masalah banjir ini dari hasil pemantauan saya dilapangan, justru berpeluang memicu terjadinya penurunan harga. Karena demand atau permintaan mengalami gangguan,” ujarnya.

Benjamin mengungkapkan, sejumlah pedagang di pasar induk mengeluhkan pembeli dari wilayah Langsa yang sudah tidak berbelanja karena banjir.

“Selain itu, sejumlah pedagang pengecer juga kesulitan untuk menjajakan dagangannya karena beberapa pasar tradisional yang terganggu karena banjir. Pada dasarnya barang tersedia cukup, namun pembeli (pedagang pengecer) yang dinilai belum siap,” lanjutnya.

Banjir saat ini, kata Benjamin, tidak mengganggu jalur distribusi dari petani ke pedagang besar. Banjir membuat arus barang dan jasa terganggu dari pedagang besar ke pengecer.

“Jadi harga saya pikir tidak perlu dikuatirkan karena banjir tersebut. Yang paling penting adalah mengupayakan bagaimana caranya agar pemenuhan kebutuhan pangan bagi masyarakat yang terdampak bisa dipenuhi,” ujarnya.

Menurutnya, memang akan ada potensi terjadinya kenaikan harga yang meroket di wilayah yang terputus arus barang dan jasa karena banjir.

“Namun untuk wilayah kota Medan sejauh ini saya belum mendapatkan kabar tersebut. Justru ekspektasi kemungkinan terjadinya penurunan harga kian mencuat,” ujarnya.

Benjamin melihat ada potensi fluktuasi tajam pada sejumlah komoditas pangan yang dihasilkan wilayah sentra produksi dengan kecenderungan harga turun. Pembentukan harga di tingkat petani berpeluang turun karena pembeli yang belum sepenuhnya kembali ke pasar.

“Namun karena bertepatan dengan akhir pekan seiring dengan petani yang memilih beribadah, maka potensi penurunan harga dapat diminimalisir,” jelasnya.

Benjamin mengatakan yang penting banjir bisa segera surut, jika curah hujan masih tetap tinggi sebaiknya pedagang besar mengambil posisi untuk tidak banyak menyerap barang dari petani. Agar harga barang tetap terkendali dan tidak merugikan petani. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini