Gambaran Resesi Kian Suram, Tekanan Kembali Hantui Pasar Keuangan dan Harga Emas

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Kinerja indeks bursa di Eropa, Asia dan Amerika pada akhir pekan kemarin ditutup di zona merah. Pelemahan pada bursa global tersebut menjadi indikasi kuat bahwa ada potensi tekanan besar pada pasar keuangan di tanah air. Dan sejauh ini, yang menjadi kekuatiran pelaku pasar adalah ancaman resesi global yang sudah menunjukan tanda tanda besarnya.

Hal itu disampaikan Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin, Minggu (25/9/2022) di Medan, Sumatera Utara.

“Bank Sentral AS atau The FED, dan sejumlah Bank Sentral lainnya termasuk BI mengambil langkah menaikkan besaran bunga acuan untuk meredam inflasi. Dan implikasi dari kebijakan tersebut diwaktu yang bersamaan menunjukan adanya ancaman resesi yang semakin kesini semakin terlihat. Inggris menjadi salah satu Negara besar yang mengalami penurunan penjualan ritelnya. Bahkan penurunannya lebih buruk dari ekspektasi banyak ekonom sebelumnya,” kata Benjamin.

Diungkapkan Benjamin, penjualan ritel di inggris anjlok 1.6% dibandingkan konsensus analis sebesar -0.5%. Tidak berhenti disitu mata uang inggris Poundsterling (GBP) juga mengalami tekanan hebat. Terhadap US Dolar, GBP melemah di kisaran $1.1 untuk setiap 1 GBP. Dan di pekan ini, akan ada rilis data pertumbuhan ekonomi AS (GDP), yang akan mempertegas bahwa AS masuk dalam jurang resesi.

“Sepekan kedepan pada dasarnya bukanlah pekan yang baik bagi pelaku pasar. Kita tengah berhadapan pada potensi tekanan hebat yang bisa menekan IHSG dan Rupiah. Harga emas juga sulit tertolong karena kinerja mata uang US Dolar masih ditopang dengan ekspektasi kenaikan bunga acuan Bank Sentral AS,” ujarnya.

Benjamin mejelaskan IHSG berpeluang untuk mencoba level psikologis 7.000, meskipun di akhir pekan kemarin IHSG ditutup di level 7.178,58. Terlihat ada selisih yang terlalu lebar, tetapi kemungkinan IHSG ke 7.000 itu cukup berpeluang di pekan ini. Sementara itu, Rupiah diperkirakan masih akan bertahan di atas 15.000 per US Dolar. Berpeluang bergerak dalam rentang 15.000 hingga 15.075 per US Dolar.

“Untuk harga emas dunia, diperkirakan akan bergerak dalam rentang $1.600 hingga $1.675 per ons troy. Pelaku pasar bisa mewaspadai level $1.635, jika level tersebut tembus kebawah, maka level psikologis $1.600 per ons troy berpeluang tercipta,” papar Benjamin. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini