Bir Penolakan Terhadap Donald Trump Oleh 6 Wanita Amerika

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Joni Purba

MUDANews.com, Amerika Serikat – Telah berlalunya Pemilihan Umum Amerika Serikat yang memenagkan Donald Trump tidak begitu saja diterima oleh sebagian masyarakat Amerika.Hingga kini gelombang penolakan terhadap kemenangan Donald Trump terus bergulir.

Hal ini ditunjukkan oleh sekelompok perempuan Amerikan yang menunjukkan penolakan tersebut dengan membuat bir untuk menyuarakan penolakan tersebut.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, bahwa enam orang wanita pembuat bir tersebut berasal dari Colorado. Mereka bergabung dengan perusahaan pembuat bir Golspot Brewing. Mereka memberi merk pada birtersebut dengan “Makin Noise: Apussy Riot Beer”.
Bir tersebut memiliki variasi rasa yang dipilih oleh Kelissa Hieber, pemilik Golspot Brewing, bersama Bess Dougherty. Pemilihan rasa tersebut berdasarkan stigma yang melekat antara bir buah dengan wanita amerika.

“Ini terlihat seperti bir halus, namun anda akan terkejut bila sudah meminumnya,” ujar Dougherty seperti dilansir cnnindonesia.com

Para wanita pembuat bir itu mengatakan, bahwa meski terbuat dari stroberi, bir berwarna merah ini akan memiliki kandungan alkohol yang lebih tinggi dari bir biasa dengan delapan hingga sembilan persen kandungan alkohol.

Mereka mengambil nama bir tersebut berdasarkan inspirasi dari nama sebuah Band Punk asal Rusia, Pussy Riot. Band tersebut sering menyuarakan lagu-lagu yang berbau politik dan saat ini sedang menjadi idola baru di Amerika Serikat.

Para wanita pembuat bir tersebut mengatakan bahwa mereka perlu untuk mengambil inisiatif agar dapat melawan kebencian dan intoleransi. Perempuan Amerika Serikat merasa tersinggung dengan ucapan Donald Trump yang dinilai terlalu cabul semasa kampanyenya.

“Bir ini bekerja memerangi kebencian dan penindasan. Selain itu juga memberikan dukungan serta solidaritas untuk perjuangan kesetaraan. Kami percaya dalam komunitas yang indah ini kami perlu bekerja sama untuk itu,” tulis pernyataan kelompok wanita itu di laman Facebook mereka. [jo]

- Advertisement -

Berita Terkini