Taiwan Khawatirkan Latihan Armada Laut China di Area Laut China Selatan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Joni Purba

MUDANews.com, Taiwan-Tiongkok –  Dalam sepekan terakhir China  telah melakukan serangkaian latihan militer armada angkatan laut di Laut China Selatan. Serangkaian pelatihan militer armada angkatan laut ini, menurut Kementrian Luar Negeri China, dilakukan untuk menguji coba senjata dan peralatan perang lainnya.

“Armada kapal induk Liaoning yang tengah berada di Laut China Selatan sedang melakukan penelitian ilmiah dan latihan. Tujuannya adalah untuk menguji kapabilitas senjata dan sejumlah peralatan,” ungkap Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang, seperti dilansir cnnindonesia.com

Latihan militer ini sudah mendapat konfirmasi dari Pasukan Angkatan Laut Tentara Rakyat China, bahwa benar telah dilakukan latihan tersebut di Laut China Selatan dan melibtkan beberapa kapal perang dan kapal induk Liaoning yang mengangkut sejumlah pesawat tempur J-15 dan helikopter.

Menurut penegasan dari Beijing, bahwa pelatihan militer rutin ini dilakukan berdasarkan hukum internasional. Bahwa adanya pelatihan militer yang dilakukan ‘diatas perairan yang memiliki situasi rumit’ tidak bertentangan dengan hukum internasional.

Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa Laut China Selatan merupakan wilayah perairan yang selalu disengketakan oleh China dan beberapa negara di kawasan Asia Tenggara. Perairan Laut China Selatan (LCS) merupakan jalur perairan sibuk dengan akumulasi nilai perdagangan mencapai US$ 5 trilyun setiap tahunnya. Maka sudah menjadi hal yang wajar jika wilayah perairan strategis ini menjadi wilayah yang sangat diperebutkan.

Latihan yang dilakukan oleh China ini sempat membuat khawatir beberapa negara, terutama Taiwan.

Menurut Kementerian Pertahanan Taiwan, kapal milik China ini sejak 26 Desember lalu telah telah mulai berlayar ke LCS. Pelayaran ini berjalan melalui perairan selatan Taiwan dan Jepang. Pelayaran kapal perang Beijing ini turut diwaspadai oleh Taipei dengan menyiagakan militernya.

Latihan militer yang dilakukan China ini dianggap telah memicu semakin menegangnya hubungan antara Beijing dan Taipei. Beberapa minggu lalu Amerika Serikat telah mendapat protes keras dari China terkait perlakuan Donald Trump yang dianggap telah mengabaikan prinsip “Satu China”. Anggapan ini muncul dikarenakan Trump telah melakukan komunikasi langsung dengan Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen.[am]

- Advertisement -

Berita Terkini