HMI Soroti Penanganan Begal di Medan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Kota Medan dihadapkan dengan peningkatan tindakan kriminalitas, bermacam-macam pelanggaran yang terjadi membuat Medan menjadi pusat perhatian soal begal. Tindakan kriminalitas bervariasi dari begal, pencurian ban mobil dan perampokan. Fenomena ini menimbulkan ketidaknyamanan masyarakat kota Medan dalam melaksanakan aktifitasnya.

“Maraknya tindakan kriminalitas tersebut menarik semua perhatian, yang memaksa para pemangku jabatan harus membuat kebijakan,” ujar Pangeran Siregar, Sekretaris Umum Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Sumatera Utara (Badko HMI Sumut) dalam pers rilisnya kepada wartawan, Rabu (27/7/2023).

Keresahan ini, bermacam kebijakan yang dilakukan oknum pejabat. “Ada yang memerintahkan tembak mati begal, dan ada memfasilitasi Satpol PP dengan double stik, hingga terbaru ini peluncuran mobil Patroli Perintis Samapta yang difasilitasi dengan dua senjata laras panjang,” tambah Pangeran Siregar.

Menurutnya, kebijakan-kebijakan yang lahir hanya sebatas tindakkan yang kita anggap seorang anak remaja pun mampu untuk melakukan pencegahan dengan tindakkan. Pangeran sangat sepakat dengan maraknya kriminalitas ini harus ditindak.

“Yang menjadi perhatian kami kebijakan pemerintah ini tidak memperhatikan faktor terjadinya peningkatan kriminalitas di Medan, yang kita anggap tindakkan kriminalitas terjadi karena adanya kesenjangan kehidupan masyarakat yang terjadi,” kata dia.

Seharusnya, kata Pengeran, Gubernur Sumut jangan hanya mengeluarkan statment yang nyeleneh di tengah-tengah masyarakat yang merasakan kekhawatiran akan tindakan kriminalitas.

“Seyogianya disaat seperti ini Gubsu dan Wagub harus bisa memberi masukan kepada stackholder dalam hal pencegahan, ‘jangan sibuk bertikai menuju tahun politik’. Kita ketahui Gubsu kita adalah mantan Jendral yang sudah khatam bermacam stratak (strategi-red) untuk menciptakan kondisi yang aman,” ucap Pangeran.

Lanjutnya, pemerintah kota Medan jangan hanya terfokus pada penindakan pelaku kriminal. Tapi pelaku kriminalnya juga warga Medan. biarkan pihak yang berwajib melakukan tugas dalam megendalikan, menciptakan dan memelihara keamanan.

Selain itu, kata Pengeran, kritik keras juga kami sampaikan kepada Kapolrestabes Medan, jika tidak mampu menyelesaikan masalah begal yang sudah berlarut ini, lebih baik mundur saja. “Saya yakin banyak yang bisa menggantikan beliau,” ujarnya.

Pemko Medan harus bisa menjamin dan mencipta akan kepastian, kemanfaatan dan keadilan bagi rakyatnya. “Jangan asal tembak mati warganya. Logikanya pak Bobby Nasution harus menciptakan keadilan bukan sebagai peradilan,” kata Pangeran Siregar.

Terakhir, kata Pangeran, kita juga menyarankan kepada pihak kepolisian harus bisa menggandeng stakholder dalam mencegah kriminaliatas, baiknya kepolisian harus bisa bekerjasama dengan TNI dalam cipta kondisi.

“Sebab Polisi dan TNI memiliki roh sama untuk melindungi masyarakat, polisi dengan Kamtibmas, TNI dengan Babinsa,” pungkas Pangeran Siregar. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini