Badko HMI tantang Polda Sumut dan Gubernur Edy Rahmayadi Tutup Capital Building

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Dikalangan aktivis, sudah menjadi konsumsi publik bahwa Capital Building yang berada di kota Medan adalah tempat dimana penikmat hiburan malam berpesta ria. Capital Building satu satunya tempat hiburan malam yang diduga tidak satu orang pun punya ‘nyali’ untuk ‘menyenggol’, apalagi menyentuhnya.

“Bahkan, diduga aparat penegak hukum pun dalam hal ini Polda Sumut diduga enggan untuk melirik apalagi melihatnya. Padahal lokasinya sangat strategis berada di titik pusat provinsi yaitu di kota Medan,” kata Ketua Bidang Perguruan Tinggi Kemahasiswaan dan Pemuda Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Sumatera Utara (Kabid PTKP Badko HMI Sumut, M. Julianda Arisha dalam keterangan tertulisnya kepada mudanews.com, Senin (13/3/2023).

Hal tersebut, tegas Nanda sapaan akrab Julianda Arisha, secara otomatis meng afirmasi kan bahwa tempat tersebut dimiliki oleh bukan orang biasa melainkan ‘mafia kelas kakap’. Selain itu kita melihat oknum Kapolda Sumut beserta jajaran diduga hanya jago ‘memframing’ media seolah-olah diduga Polda Sumut tidak memberi ruang terhadap judi dan juga narkoba di wilayah Polda Sumut.

“Alhasil, Provinsi Sumut adalah urutan nomor satu terkait persoalan narkoba, hal itu membuktikan bahwasanya Kapolda Sumut Irjend Pol R.Z Panca Putra dinilai gagal dalam pencegahan peredaran Narkoba di wilayahnya karena diduga membiarkan peredaran narkoba di Capital Building tempat hiburan malam tersebut,” pungkas Nanda.

Hal senada juga dikatakan Ahmad Ridwan Dalimunthe, Wakil Sekretaris PTKP Badko HMI Sumut yang merupakan aktivis mahasiswa. Ia mengungkapkan fenomena ini teramat risih melihat Bapak Gubernur Sumatera Utara yang terkenal tegas dan berwibawa di dalam menata pemerintahan dan masyarakat seharusnya juga harus tegas untuk Capital Building.

“Jangan sampai mahasiswa dan masyarakat nanti melihat hanya tegas kepada hal tertentu saja tetapi tidak tegas kepada ‘mafia besar’. Apalagi ini kan sudah menuju akhir kepemimpinan beliau seharusnya harus ada catatan kepemimpinannya di Sumut ini dengan hal yang sangat sentrik yaitu menutup Capital Building,” tantangnya.

Maka oleh karena itu, tegasnya,  kami dari Badko HMI Sumut meminta kepada Kapolri untuk mengevaluasi Kapolda Sumut dan kami meminta Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi untuk segera menutup Capital Building yang diduga sebagai lokasi maksiat terbesar di Sumatera Utara.

“Sebab Provinsi Sumut adalah daerah yang ‘beradat dan beradap’, maka dengan adanya lokalisasi hiburan malam yang diduga kebal hukum seperti Capital Building, maka itu akan menggugurkan kata ‘beradat dan beradap’, tentunya jargon Bermartabat yang terus digaungkan yang diduga hanya sebatas hore hore. Kami dari mahasiswa tentunya Badko HMI Sumatera Utara menunggu keberanian Bapak Gubernur Edy Rahmayadi untuk menutup yang diduga tempat maksiat Capital Building,” pungkas Wasekum PTKP Badko HMI Sumut itu. (RP/red)

- Advertisement -

Berita Terkini