Satma Nasional Gian Sampaikan Gagasan dengan Ketua DPRD Sumut

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Satuan Mahasiswa Nasional Gerakan Indonesia Anti Narkotika yang disingkat Satma Nasional Gian kembali melakukan audiensi.

Pada kesempatan ini Satma Nasional Gian beraudiensi dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRD Sumut) Drs Baskami Ginting di Gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol No. 5 Medan, Selasa (21/9/2021). Gagasan yang diusung yaitu Bersih-bersih Narkotika di Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Sumut.

Dalam pertemuan itu langsung dibuka oleh Ketua DPRD Sumut dan setelah itu mempersilahkan Satma Nasional Gian menyampaikan gagasannya.

Sekretaris Satma Nasional Gian Dicky Simatupang menyampaikan kondisi penyalahgunaan saat ini dan mengutip dari hasil penelitian Badan Narkotika Nasional (BNN) bekerjasama dengan Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan, LIPI (PMB LIPI) pada tahun 2018, menunjukkan bahwa trend prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia pada sektor pelajar dan mahasiswa secara keseluruhan pada tahun terakhir adalah sebesar 3,2%, atau setara dengan 2.297.492 orang.

“Angka prevalensi pelajar SMA yang pernah pakai narkoba paling tinggi dibandingkan dengan mahasiswa dan pelajar SMP,” tutur Dicky Simatupang.

Kemudian Dicky melanjutkan berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), sepanjang tahun 2019 penyalahguna narkoba dari kalangan mahasiswa sebanyak 2.287.492 orang (dua juta dua ratus delapan puluh tujuh ribu empat ratus sembilan puluh dua orang) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Akibat membuat para pasien pengguna narkotika di panti-panti rehabilitasi medis ataupun nonmedis dibeberapa kota besar semakin hari semakin bertambah. Terdapat 410 mahasiswa selama rentang waktu 5 (lima) tahun yang diungkap oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut.

“Hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini penting untuk dilakukan dikarenakan mahasiswa adalah masa depan bangsa. Namun, dikarenakan beberapa faktor menyebabkan dirinya terjerumus kepada tindak pidana narkotika. Dalam usia yang memasuki masa remaja seharusnya mahasiswa lebih memikirkan masa depan dan telah sadar akan suatu hal yang baik dan buruk. Dengan adanya lingkungan dan pergaulan yang kurang baik, dan sifat ingin tahu yang tinggi, maka para mahasiswa tersebut lebih gampang terpengaruh untuk menggunakan narkotika,” jelasnnya.

Hasil pengungkapan tersebut, ditemukan pelaku Tindak Pidana Narkoba yang berstatus Mahasiswa sebagai berikut :

1. Tahun 2015 sebanyak 60 (Enam Puluh) Tersangka
2. Tahun 2016 sebanyak 68 (Enam Puluh Delapan) Tersangka
3. Tahun 2017 sebanyak 85 (delapan puluh lima) Tersangka
4. Tahun 2018 sebanyak 64 (enam puluh empat) Tersangka
5. Tahun 2019 sebanyak 133 (seratus tiga puluh tiga) Tersangka.

Target pasar dari para pengedar narkoba tersebut utamanya adalah kaum muda dalam rentang umur 11 sampai dengan 24 tahun. Oleh karena itu, tidak heran jika penyalahgunaan narkoba tersebut sebagian besar dilakukan oleh generasi muda atau mereka dalam rentang usia sekolah antara SMP sampai dengan perguruan tinggi.

Dicky menuturkan, bila kondisi ini melanda generasi muda sebagai generasi penerus, maka pada gilirannya akan mengancam kelangsungan kehidupan bangsa di masa depan. Melihat fakta seperti itu, sosialisasi tentang bahaya Narkoba tidak cukup dilakukan terhadap mereka yang sudah dewasa, tetapi juga mereka yang masih berusia dini, bahkan kepada mereka yang masih bersekolah di sekolah dasar. Pencegahan sedari dini sangat dibutuhkan dan diharuskan.

“Maka dengan itu, kami sudah siapkan program-program pencegahan narkotika sejak Pra Perguruan Tinggi hingga Perguruan Tinggi khususnya di Sumatera Utara,” kata dia.

Kemudian Sutoyo selaku Kepala Deputi OKK menambahkan bahwa peredaran Narkoba sama banyaknya di kota dan dipedesaan. Maka daripada itu tidak bisa lagi dianggap sepele mengenai pencegahan dan pemberantasan Narkotika.

Setelah Satma Nasional Gian memaparkan ide dan gagasan mengenai pencegahan penyalahgunaan sedari dini dari pra Perguruan Tinggi sampai Perguruan Tinggi dan lain sebagainya.

Ketua DPRD Sumut Drs Baskami Ginting merespon dengan sangat baik dan menyampaikan terima kasih atas kehadirannya di kampus-kampus, dan meminta untuk dipaparkan di komisi. Kemudian beliau melanjutkan kenapa ke komisi, karena saya harus mengembalikan ke komisi-komisi.

Sebelum ditutup Sekretaris Satma Nasional Gian mengucapkan terima kasih atas atensi Ketua dan dinantikan tindaklanjutnya. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini