Peredaran Narkoba di Medan, Polisi Tembak Mati Dua Bandar Sabu Asal Aceh

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Personel Ditnarkoba Polda Sumatera Utara, meringkus Tiga bandar sabu dan menembak mati dua diantaranya.

Informasi yang diperoleh MUDANEWS.COM, Kedua bandar asal Provinsi NAD yang ditembak mati yakni Mahdi alias Panglima Mahdi (43), dan Zahri (39). Keduanya terpaksa ditembak personel karena melakukan perlawanan saat hendak di tangkap personel di seputaran Tanjung Mulia, tepatnya di Jalan Tol, Sabtu (3/6/2017) sekira pukul 18.30 WIB.

” Sementara Ridwan teman keduanya berhasil diamankan dalam keadaan hidup. Dari tangan pelaku kita berhasil menyita barang bukti 5 Kg sabu, satu unit mobil mewah dan sepucuk senjata api,” kata Kapolda Sumut, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, saat memaparkan hasil penangkapan di RS Bhayangkara Medan, Jalan Wahid Hasyim, Minggu (4/5/2017) siang.

Kapolda menjelaskan, penangkapan terhadap ketiga bandar berawal adanya informasi dari masyarakat. Bahwa akan ada pengiriman narkoba jenis sabu yang dibawa menggunakan mobil Honda Jazz BK 38 DI warna hitam dari Aceh menuju Kota Medan.

Mendapat informasi tersebut, sambung Kapolda, personel bergerak cepat menuju lokasi yang dimaksud. Dilokasi, personel yang sudah mengetahui ciri-ciri mobil langsung memberhentikan ketika mobil tersebut melintas di kawasan Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat.

Saat diberhentikan, personel yang akan melakukan pemeriksaan mendapat perlawanan dari para pelaku. Salah seorang dari pelaku mengacungkan senjata api kepada personel.

Melihat aksi dari para pelaku, personel langsung mengambil tindakan tegas, dengan cara menembak pelaku hingga dua orang pelaku tewas. Sementara seorang lainnya berhasil diamankan dan diboyong ke Mako Ditnarkoba Polda Sumut. Sementara kedua jenazah pelaku yang tewas dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan guna dilakukan otopsi.

“Pengungkapan jaringan narkoba ini sudah dua bulan diselidiki. Dan hasilnya tiga orang berhasil diamankan. Di mana dua diantaranya ditembak mati,” ungkap Rycko Amelza Dahniel kepada para awak media.

Rycko Amelza Dahniel menambahkan, hasil dari pemeriksaan kedua pelaku yang ditembak mati adalah merupakan anggota dari Kombatan Aceh. Sebab dari saku celananya ditemukan identitas anggota kombatan Aceh.

“Kasus pengungkapan narkoba itu masih terus diselidiki. Langkah tembak mati yang dilakukan sebagai tindakan tegas aparat kepolisian terhadap mafia narkoba yang keberadaannya sudah sangat darurat,”tegasnya. Berita Medan, Fadli

- Advertisement -

Berita Terkini