Pesan Sunan Ampel

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Sunan Ampel merupakan salah satu tokoh Wali Songo yang punya peran besar dalam penyebaran Islam di daerah Surabaya dan sekitarnya.

Nama asli beliau Raden Rahmat. Ada juga yang menyebut bahwa nama beliau Muhammad Ali Rahmatullah bin Ibrahim Al-Samarqandy.

Raden Rahmat dilahirkan pada tahun 1401 Masehi. Beliau merupakan anak dari Sunan Maulana Malik Ibrahim atau Maulana Maghribi, yang kemudian dikenal dengan sebutan Sunan Gresik.

Ibunya Dewi Chandrawulan. Beliau saudara kandung dari Putri Dwarawati Murdiningrum, ibu Raden Fatah, istri raja Majapahit Prabu Brawijaya V.

Beliau cucu dari Syaikh Jumadil Qubro / Jamaluddin Akbar al-Husaini.

Sunan Ampel mempunyai dua istri yakni Dewi Karimah dan Dewi Chandrawati.

? Isteri Pertama, yaitu:
Dewi Condrowati alias Nyai Ageng Manila binti Aryo Tejo Al-Abbasyi, berputera:
1. Maulana Mahdum Ibrahim/Raden Mahdum Ibrahim/ Sunan Bonang/ Bong Ang.
2. Syarifuddin/Raden Qasim/ Sunan Drajat.
3. Siti Syari’ah/ Nyai Ageng Maloka/ Nyai Ageng Manyuran.
4. Siti Muthmainnah.
5. Siti Hafsah.

? Isteri Kedua adalah Dewi Karimah binti Ki Kembang Kuning, berputera:

1. Dewi Murtasiyah/ Istri Sunan Giri
2. Dewi Murtasimah/ Asyiqah/ Istri Raden Fatah
3. Raden Husamuddin (Sunan Lamongan)
4. Raden Zainal Abidin (Sunan Demak)
5. Pangeran Tumapel
6. Raden Faqih (Sunan Ampel 2)

Pemberian nama Ampel karena Raden Rahmat bermukim di Ampel Denta atau Ampel yang saat ini terletak di Kecamatan Semampair, Surabaya, Jawa Timur.

Karakternya yang terkenal bijak mengelola perbedaan pendapat membuat dirinya didapuk menjadi sesepuh Wali Songo dan mufti atau juru fatwa setanah Jawa sepeninggal Maulana Malik Ibrahim.

Ajaran Sunan Ampel yang sangat terkenal adalah falsafah “Moh Lima” (tidak melakukan lima hal tercela).

Kelima hal tersebut antara lain;
? Moh Main (tidak mau judi)
? Moh Ngombe (tidak mau mabuk)
? Moh Maling (tidak mau mencuri)
? Moh Madat (tidak mau menghisap candu/narkoba)
? Moh Madon (tidak mau berzina)

Falsafah ini menjawab problem kemerosotan moral warga Majapahit waktu itu.

Sunan Ampel diminta Raja Majapahit untuk memperbaiki moral masyarakat Majapahit yang semakin merosot.

Agama Hindu menjadi ajaran pokok warga Majapahit saat itu. Salah satu sekte Hindu yang ada adalah Hindu Tantrik yang mengajarkan ajaran filsafat hedonis yaitu ajaran tentang larangan membatasi nafsu.

Oleh karena itu, supaya seseorang meraih kebahagiaan, menurut mereka harus melakukan sebanyak-banyaknya 5M yaitu;
? Madya (minum minuman keras sampai mabok),
? Mangsa (makan daging sebanyak-banyaknya),
? Matsya (makan ikan sebanyak-banyaknya),
? Mudra (makan nasi, gandum, jagung, biji-bijian sebanyak-banyaknya),
? Maithuna (melakukan hubungan seks dengan perempuan).

Majapahit kacau karena rakyatnya semakin tak bisa diatur hingga akhirnya Sunan Ampel dapat memperbaiki moral warga Majapahit dengan falsafah “Moh Lima” yang ia buat.

Wallahu a’lam.
Semoga bermanfaat.
??☕

Penulis: Hindun Shalihah

- Advertisement -

Berita Terkini