HMI Minta Bupati Perintahkan Kadis PMD dan Kades se Langkat untuk Berpikir Global Bertindak Lokal

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Langkat – Kepala Desa melakukan Bimbingan Teknis (Bimtek) ke Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) yang sudah selesai digelar pada tanggal 4 sampai 8 November 2021 oleh pihak ketiga yakni dari Lembaga Study Implementasi Akuntablitas Publik (SIAP). Sedangkan Semarang dilaksanakan pada Jumat-Selasa, 12 s/d 16 November 2021 bertempat di Hotel Louis Kane Semarang & Hotel Royal Malioboro Jogjakarta.

Merespon hal itu, Wakil Bendahara Umum Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Sumatera Utara (Wabendum Badko HMI Sumut) Abdul Rahim meminta Bupati Langkat untuk perintahkan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Kadis PMD) Langkat, Kepala Desa (Kades) dan Perangkat Desa se Kabupaten Langkat untuk berpikir global betindak lokal untuk memajukan desa dari sisi ekonomi, budaya, sosial dll.

“Bimtek itu, jangan hanya keluar kota saja, apalagi di tengah Pandemi Covid-19 ini, sekali-kali desa memiliki terobosan baru bangkitkan ekonomi desa, dengan melihat desa terbaik di Indonesia melalui media sosial YouTobe, terus kita perbuat/praktikkan di desa masing-masing atau mengundang pemateri dari luar dengan membuat Bimteknya di tempat wisata Tangkahan, Bukit Lawang sekalian mempromosikan wisata di Langkat ketimbang kita melakukan Bimtek di luar Provinsi, atau Bimteknya dalam Provinsi mendukung Pemerintah Pusat memajukan Danau Toba tempatnya di Desa Sigapiton, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba, Sumatera Utara yang akan menjadi destinasi wisata kelas dunia ini,” kata Rahim, Senin (15/11).

Dia menambahkan, wisatawan semakin banyak yang datang ke Danau Toba dan Langkat, maka Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan bertambah, sehingga sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan Pemda setempat.

Di sisi lain, sambungnya, jika dihitung Bimbingan Teknis (Bimtek) per peserta Rp. 6.500.000 x 240 Kepala Desa dengan Total Rp. 1.560.000.000 (Rp.1,5 Miliar). “Uangnya itu lebih baik digunakan untuk membantu orang miskin, anak yatim, duafa, majukan budaya, ekonomi desa, memperbaiki jalan rusak, bantu masjid, serta hal positifnya lainnya,” pungkasnya.

Dikutip dari www.kemenkeu.go.id, Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamen PDTT) Budi Arie Setiadi memaparkan prioritas penggunaan Dana Desa 2021 dengan mempertimbangkan pandemi Covid-19.

Tiga fokus anggaran Dana Desa tahun 2021, pertama pemulihan ekonomi nasional (PEN) sesuai kewenangan desa. Ini terdiri dari pembentukan, pengembangan dan revitalisasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) / BUMDes Bersama (BUMDesma), penyediaan listrik desa dan pengembangan usaha ekonomi produktif, utamanya yang dikelola BUMDes / BUMDesma.

Kedua, program prioritas nasional sesuai kewenangan desa yang meliputi pendataan desa, pemetaan potensi dan sumber daya, pengembangan teknologi informasi dan komunikasi, pengembangan desa wisata, penguatan ketahanan pangan dan pencegahan stunting di desa serta desa inklusif. Terakhir ialah adaptasi kebiasaan baru yaitu Desa Aman Covid-19. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini