Gajah Mati di Sei Lepan, BBKSDA Curiga Penyebabnya Bukan Alamiah

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Yogoy

MudaNews, Medan (Sumut) – Penyebab kematian gajah di Dusun Pancasila, Desa Mekar Makmur, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat pada Selasa (18/4) lalu masih diselidiki Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut. Pihaknya menduga kematian gajah berumur sekitar 15 tahun itu bukan karena proses alamiah.

Kepala BBKSDA Sumut Hotmauli Sianturi masih menunggu hasil penelitian laboratorium tentang penyebab matinya gajah. Menyusul beberapa kecurigaan soal penyebab kematian.

“Gajah kita temukan di dekat sumber air. Kalau dari perilaku gajah. Kalau dia kena racun maka dia akan mendekat ke sumber air. Dia akan minum sebanyak mungkin. Makanya kita curiga itu bukan proses kematian yang alami,” kata Hotmauli, Jumat (21/4).

Gajah malang itu ditemukan tergeletak di areal kebun PT Perkebunan Inti Sawit Subur (PISS). Menurut Hotmauli, lokasi itu masih masuk ke dalam homerange atau lalu lintas gajah.

“Secara alami memang dia lewat di situ. Pada periode tertentu pasti dia masuk ke sana,” kata Hotmauli.

Saat ditemukan tim Conservation Response Unit (CRU) memang gajah itu tidak mengalami luka. Bahkan, selama ini BBKSDA tidak menemukan ada konflik antara manusia dengan gajah. Namun, ada beberapa kasus gajah yang terjerat oleh tali sling yang diduga untuk menjerat babi yang merusak tanaman.

Dari data BBKSDA, di kawasan itu ada dua kelompok gajah yang populasinya 20-30 ekor.

Saat ini, tim sudah membawa beberapa sampel bagian tubuh gajah untuk dilakukan uji laboratorium. Gajah itu pun sudah dievakuasi dan dikuburkan tak jauh dari lokasi saat ditemukan.[rd]

- Advertisement -

Berita Terkini