Diadukan ke Dewan Etik Partai Golkar, Sekjen SOKSI Bela Airlangga

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, JAKARTA – Adanya rangkaian informasi saat ini bahwa ada satu kelompok kader Partai Golkar yang melaporkan Pelanggaran Berat Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto kepada Dewan Etik Partai Golkar.

Sekretaris Jenderal  Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Depinas SOKSI) menanggapi bahwa pelaporan tersebut tidak tepat Langkah Ketua Umum DPP Partai Golkar untuk Mendukung Bapak Prabowo Subianto sebagai capres tentu sudah sesuai mekanisme partai dan dukungan tersebut tentu atas nama Partai Golongan Karya (Golka).

Dr. Ilyas menjelaskan kelompok kader Golkar ini Lawrence dan Kawan-kawan yang tadi juga di sampaikan di media ada yang mengatasnamakan SOKSI menganai pelaporan ini, juga keliru dan tidak berhak membawa nama soksi untuk pelaporan tersebut.

“Karena SOKSI sesuai dengan AD/ART Partai Golkar pasal 37 ayat 2 tertera lengkap nama organisasi pendiri tidak disingkat yakni Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi) dan juga Undang Undang Ormas  Nomor 17 Tahun 2013  yang memiliki Legalitas Surat Keputusan Kementrian Hukum dan Ham RI Nomor : AHU-000579.AH.01.08 Tahun 2023 pada SK perubahan ketiga Hasil Munas Ke XI  Soksi adalah dengan Ketua Umum Ir. Ali Wongso Sinaga beserta jajaran pengurus yang bisa membawa nama soksi sebagai organisasi pendiri Partai Golkar,” tegas Dr. Ilyas Indra.

“Dan apa yang dilaporkan tidak tepat karena Langkah Ketua Umum Partai Golkar dalam memberikan dukungan Presiden Kepada Bapak Prabowo Subianto tentu sudah sesuai dengan mekanisme organisasi dan relevansi kondisi politik kebangsaan, pada mekanisme organisasi melalui Rakernas pada 04  Juni 2023 mengenai Capres Keputusan dimandatkan  kepada Ketua Umum Partai Golkar untuk melakukan penjajakan koalisi dengan semua partai politik, kemudian Ketua Umum Juga sudah melakukan koordinasi dengan berbagai elemen Partai Golkar yakni Dewan Perimbangan, Dewan Pembina, Dewan Pakar, Dewan Penasehat dan juga dengan koordinasi dengan Para Ketua DPD I Provinsi Partai Golkar Se Indonesia serta Dengan Pimpinan Organisasi Pendiri yakni PPK Kosgoro yang dihadiri oleh Ketua Umum Dave Laksono, DPP Ormas MKGR yang di Hadiri oleh Ketua Umum Adies Kadir dan Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi) yang di hadiri oleh Ketua Umum Ir. Ali Wongso Sinaga beserta Organisasi sayap dan yang didirikan setuju langkah Ketua Umum apapun kaitan keputusan Calon Presiden yang kemudian di berikan kepada Bapak Prabowo Subianto,” jelasnya.

Dr. Ilyas Indra menilai tentu pelaporan oleh Kelompok Kader Partai Golkar tersebut tidak produktif dan bukan karakter partai golkar yang menjaga PDLT (Loyalitas Dedikasi dan Tidak Tercela) menghargai posisi Ketua Umum Partai Golkar yang pasti sangat rumit memutuskan keputusan politik yang kepentinganya bukan saja untuk partai tetapi untuk bangsa dan negara.

“Seharusnya sebagai kader partai Golkar harus menjujung tinggi PDLT dan menghargai para pimpinan partai yang berjuang untuk kemenangan partai golkar, dan jelang pemilu legislatif yang kurang dari 200 hari ini baiknya semua kader partai Golkar Fokus pada pemenangan Pemilu legislatif dan Presiden di 14 Februari 2024 dan tidak melakukan hal hal yang tidak produktif untuk Partai Golkar demi kemenangan partai Golkar dalam rangka mengabdi untuk Negara dan bangsa kita Indonesia,” pungkas Dr. Ilyas Indra.

- Advertisement -

Berita Terkini