MUDANEWS.COM, Medan – Jurnalis seniour Sumut, Choking Susilo Sakeh, pesimis dengan duet Gubsu Edy Rahmayadi dengan Wali Kota Medan Bobby Nasution di Pemilihan umum Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) 2024. Edy – Bobby disebut sebagai dua tokoh yang menang di casing, tapi spesifikasinya di bawah standar.
Sebelumnya, Edy sempat menanggapi soal dirinya yang dipasangkan maju di Pilgubsu 2024 bersama Bobby Nasution. Edy menyebut jika dirinya maju kembali di Pilgubsu 2024 bersama Bobby Nasution, siapa lawan.
Choking yang diwawancarai, Rabu (9/3/2022), mengatakan bahwa Edy Rahmayadi dan Bobby Nasution ialah dua tokoh yang masih menang di casing, tapi spesifikasi nya di bawah standar semua. Indikatornya ya kinerja.
“Apa yang sudah dibuat Edy Rahmayadi di tahun ke 4 menjabat sebagai Gubernur. Gini sajalah, untuk urusan basic seperti penyusunan OPD, masih banyak pejabat yang berstatus Plt. Itu kan basic sekali, nggak usah lah kita jauh bahas visi misi Sumut Bermartabat, makin kabur nanti,” kata Choking.
Kalau Bobby, lanjut Choking, sudah setahun memimpin Kota Medan. Katanya, kinerjanya pun belum nampak. “Asal pecati orang saja, pecat itu bukan hasil kinerja. Kalau dipecat masalah tak terulang, ya itu jadi hasil kinerja, kalau tidak,” kata Choking.
Kepala Lingkungan dipecat karena pungli, tapi pungli masih terjadi. Kadis PU diganti karena banjir, tapi banjir jauh semakin parah.
Terkait Pilkada, menurutnya, jika merujuk Pilgubsu, suara Eramas yang 3 juta sekian itu bukan mutlak karena sosok Edy Rahmayadi, tapi ada banyak faktor dukungan didalamnya, ada partai pengusung, Ustad Abdul Somad, Wakil Gubernur dan sebagainya.
Di Pilkada Medan, Akhyar yang duduk manis saja bisa memperoleh 342.580 suara, sementara Bobby yang didukung mayoritas partai dan segenap perangkat kekuatan cuma dapat 393.327 suara.
“Artinya, rakyat menilai Bobby ini kan juga bukan barang bagus. Terbukti dari hasil perolehan suara dan setahun kinerja,” tutup Choking. (tim)
