Vaksinasi “Bodong”, Repdem Sumut: Tindakan Tersebut Mencederai Rasa Kemanusiaan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Dewan Pimpinan Daerah Relawan Perjuangan Demokrasi Sumatera Utara (DPD Repdem Sumut), sangat menyesalkan adanya dugaan suntik vaksin bodong ke anak yang diduga dilakukan tenaga medis di Sekolah Dasar Yayasan Dr Wahidin. Selain tindakan tersebut mencederai rasa kemanusiaan, sumpah keahlian tenaga medis, dan patut juga disinyalir ada upaya menggagalkan keras pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19.

“Tindakan tersebut mencederai rasa kemanusiaan dan dalam hal ini, Alhamdulillah Kepolisian segera melakukan penyelidikan. Namun penyelidikan itu harus benar-benar mendalam agar motif dari tindakan tersebut terbongkar,” ujar Sekretaris DPD Repdem Sumut, Hendra Gunawan Kaban, kepada awak media di kantor DPD Repdem Sumut, Jalan Rebab Medan, Jumat (21/01/2022).

Ada banyak kecurigaan yang timbul dari peristiwa ini yang benar-benar harus didalami oleh penyidik, karena berdampak pada upaya dan kerja keras pemerintah yang telah menggerakkan seluruh kekuatan, termasuk Polri, TNI bahkan BIN ikut diturunkan dalam melakukan percepatan vaksinasi, serta menggelontorkan anggaran yang sangat besar.

“Masyarakat bisa enggan mengikuti program vaksinasi karena khawatir. Makanya ini harus dibuka,” jelasnya lagi.

DPD Redem curiga, ada motif ekonomi dibalik tindakan “suntik vaksin bodong” tersebut karena tentu ada selisih bahan vaksin dengan jumlah spet ketika kegiatan tersebut selesai, sehingga perlu ditelusuri kemana diserahkan sisa vaksin tersebut.

“Lebih buruk lagi, jika ada motif politik. Kalau ini benar, maka sangat berbahaya sekali karena pasti terorganisir,” kata Hendra.

Repdem tidak ingin kegiatan percepatan vaksinasi Covid-19 gagal gara-gara ulah segelintir orang karena dengan tercapainya target vaksinasi, maka dipastikan seluruh kegiatan, mulai dari pendidikan, perdagangan dan sektor usaha lainnya, akan kembali normal.

Hal ini menurut Sekretaris DPD Repdem Sumut tersebut, sudah terbukti dalam menghadapi Pandemi Covid-19, perekonomian Indonesia mampu lebih cepat bangkit jika dibanding negara-negara di Asia Tenggara lainnya.

DPD Repdem Sumut juga mendukung pernyataan Wali Kota Medan, Bobby Afif Nasution untuk menindak tegas siapapun yang terlibat dalam vaksin “bodong’ tersebut, baik secara administrasi secara hukum agar ada efek jera.

Selain itu, perlu juga memperkuat sinegitas antar instansi yang mendapat tugas untuk melakukan vaksinasi. Serta yang lebih penting lagi, pengawasan ketat dan transparansi dari kegiatan vaksinasi tersebut, seperti sebelum disuntikkan, jarum suntik harus ditunjukkan dalam keadaan steril dan kemudian saat memasukkan cairan vaksin ke dalam spet, juga harus ditunjukkan pada orang yang akan divaksin.

“Jika yang divaksin adalah anak-anak, harus didampingi orangtua atau guru, dan merekalah yang menjadi saksi bahwa seluruh proses dilakukan dengan benar, agar kejadian serupa tidak terulang lagi,” pungkasnya. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini