Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN-SU Selenggarakan Kuliah Singkat Ramadhan (KUSIRAM)

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Bulan Ramadan adalah bulan yang berkah dan sangat baik mengisi kegiatan-kegiatan positif di dalamnya. Sehubungan dengan itu, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan (FKM UIN-SU) membuat rangkaian program Kuliah Singkat Ramadhan (Kusiram) yang direncanakan pada tiap akhir pekan secara Daring dimulai tanggal 10 April 2022 sampai dengan 01 Mei 2022/Ramadhan 1443 H dengan menghadirkan narasumber akademisi internal FKM UIN-SU Medan.

Dekan FKM UIN-SU, Prof Dr Syafaruddin MPd bertindak langsung sebagai Narasumber pertama membawa tema “Pendidikan Islam untuk Kepemimpinan Kesehatan Masyarakat” dimoderatori oleh Rapotan Hasibuan MKes yang juga Dosen di Fakultas tersebut.

Prof Syafaruddin dalam paparannya menyebut bahwa program ini ditujukan untuk menyemarakkan syiar Islam pada bulan Ramadhan sesuai dengan Program Universitas (UIN) memantapkan konsep “Wahdatul ‘ulum” atau Integrasi ilmu, dalam bidang kesehatan masyarakat.

Lebih lanjut, materi yang beliau sampaikan banyak menjelaskan hakikat pendidikan Islam, dan mengapa harus konsisten mengembangkan pendidikan islam dalam berbagai aspek bidang keilmuan.

Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN-SU
Tangkapan Layar Kegiatan Kuliah Singkat Ramadhan (Kusiram) FKM UIN-SU (dok istimewa)

“Pendidikan Islam sejak zaman Rasulullah SAW dikaji dan diamalkan bersumber dari Al Qur’an dan Sunnah. Oleh sebab itu, orang-orang yang beriman sudah seyogyanya merasa terpanggil untuk mengamalkan islam secara Kaaffah, komperehensif, dan integral pada seluruh kelimuan sebagaimana yang diamanatkan dalam QS. Al-Baqarah Ayat 208,” jelasnya.

“At-ta’lim adalah salah satu alasan kenapa Allah SWT menjadikan manusia sebagai khalifah (Pemimpin) di muka bumi. Diriwayatkan dalam Al-Qur’an bahwa Penciptaan Nabi Adam ‘alaihis salam dibarengi karunia yang Allah berikan dengan mampu menyebutkan nama-nama benda, yang tidak bisa dilakukan oleh ciptaan Allah lainnya. Ini menandakan bahwa manusia itu selalu kreatif dengan pemikirannya untuk menciptakan banyak hal atau benda yang Ia mahir membuat namanya,” pungkasnya.

Lebih lanjut Ia menambahkan bahwa Kepemimpinan Kesehatan Masyarakat sudah disebutkan secara jelas bahwa lulusan Kesmas diharapkan menjadi profesi yang MIRACLE (Manager, Innovator, Researcher, Apprenticer, Communitarian, Leader dan Educator), yang semuanya dapat berpijak pada prinsip-prinsip universal pendidikan Islam.

“Pendidikan Islam tiada lain merupakan proses pembinaan potensi/fitrah untuk mencapai kompetensi kepribadian muslim sejati, apapun profesinya. Sehingga poin penting yang perlu digarisbawahi adalah bahwa pendidikan islam melekat pada pendidikan tinggi kesehatan yang memiliki output kepemimpinan kesehatan, mengerakkan para tenaga kesehatan demi mencapai masyarakat yang sehat,” jelas Prof Syafaruddin.

Sharing dan tanya jawab partisipan dalam acara menunjukkan antusiasme pada tema yang diangkat. Acara berdurasi 60 menit tersebut berjalan lancar diikuti oleh Dosen, Tenaga kependidikan dan beberapa mahasiswa FKM UIN-SU. (red)

 

- Advertisement -

Berita Terkini