STIT AILU dan FITK UIN-SU Adakan Diskusi Dosen, Tema “Kepemimpinan dan Kemandirian Umat Islam

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Ittihadiyah Labuhanbatu Utara (STIT AILU) dan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (FITK UIN-SU) Medan kembali mengadakan diskusi dosen. Diskusi kali ini disajikan oleh Dr. Yusuf Hadijaya, M.Pd dengan tema “Kepemimpinan dan Kemandirian Umat” pada Selasa (18/1/2022).

Di awal paparan Yusuf Hadijaya mengutip pendapat Thomas Hobes bahwa naluri manusia yang bersifat abadi adalah kebutuhannya akan kekuasaan. Menurut Hobes, hanya kematian yang dapat menghentikan naluri manusia terhadap kebutuhannya akan kekuasaan itu.

Kepemimpinan dan Kemandirian Umat Islam
Tangkapan Layar (dok istimewa)

“Jentingnya kepemimpinan efektif dalam membangun masyarakat. Melalui kepemipinan tersebut akan terbangun masyarakat yang mandiri,” jelasnya lebih lanjut.

Diskusi ini mendapat tanggapan yang serius dari para peserta, misalnya Sugeng Sukoco, bertanya tentang bagaimana mengelola konflik dengan elegan sehingga kepemimpinan dapat berjalan dengan baik. Tanggapan lainnya datang dari Pembina Yayasan Pendidikan Al-Ittihadiyah Labuhanbatu Utara, Prof. Dr. Syafaruddin, M.Pd, menurutnya sangat penting dilakukan regenerasi dalam kepemimpinan terutama dalam menyongsong kebangkitan Islam. Sebab waktu akan terus berjalan dan yang ada hari ini akan berganti.

Pertanyaan tersebut direspon oleh narasumber bahwa sejarah telah mencatat tidak ada satupun organisasi yang lepas dari konflik, termasuk di zaman Nabi. Yang penting adalah bagaimana mengakomodir keinginan para kolega untuk sama-sama membangun iklim organisasi yang lebih baik.

“Regenerasi dalam proses kepemimpinan adalah sebuah keniscayaan. Anak-anak muda hari ini harus mempersiapkan diri merebut tongkat estafet tersebut,” jelas Sekretaris Program Studi Doktor (S-3) MPI UIN-SU itu.

STIT AILU dan FITK UIN SU
Tangkapan Layar (dok istimewa)

Diskusi ditutup oleh moderator Dedi Sahputra Napitupulu, M.Pd setelah berlangsung selama satu jam. Diskusi ini rutin dilakukan sebagai upaya merawat silaturahim dan pengembangan khazanah keilmuan transdisiplin.

(red)

- Advertisement -

Berita Terkini