IMM Kota Medan: Pemko Harus Perhatikan Pekerja Informal

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Angga Fahmi (Ketua Umum IMM Kota Medan) mengatakan kebijakan menjaga jarak atau physical distancing memang efektif mencegah penyebaran Virus Corona. Namun, akan banyak masyarakat kecil yang terdampak akibat kebijakan tersebut, khususnya bagi mereka yang mengandalkan pendapatan harian.

Penanganan Covid-19 bukan hanya berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan rakyat saja, namun harus dipikirkan juga dampak sosial ekonomi yang mengikutinya, jangan sampai karena sosial distancing menimbulkan masalah baru bagi para pekerja di sektor informal.

“Saya berikan contoh misalnya di Kota Medan sebuah kebijakan sekolah diliburkan, kantor dikurangi jam operasionalnya, kemudian tempat-tempat transaksi ekonomi dipersempit semuanya seperti pasar, cafe, dan tempat wisata, tolong ini benar-benar dihitung dampak sosial, ekonomi, dan kesehatan yang ada,” tegasnya.

Pekerja informal seperti supir angkot, becak, ojek online, petani, peternak, buruh harian, para pedagang dan lainnya, yang pendapatan hariannya memang untuk kebutuhan keluarganya di hari itu juga ini harus diperhatikan pemerintah Kota Medan juga.

“Berharap ada kebijakan atau regulasi yang di anggarkan dari Pemko Medan untuk memberikan bantuan sosial kepada masyarakat menengah kebawah di Kota Medan untuk keberlangsungan hidup mereka selama sosial distancing,” tandasnya. Berita Medan, red

- Advertisement -

Berita Terkini