MUDANEWS.COM, Medan – Peneliti anggaran dan kebijakan Publik DPP Gerakan Semesta Rakyat Indonesia (GSRI), Alfiannur Syafitri menilai Pemprovsu belum benar-benar siap mengantisipasi penyebaran virus Corona di Sumatera Utara, Rabu (25/3/2020).
“Cuma disiap-siapkan saja. Dan berjalan tanpa koordinasi antara provinsi, kabupaten dan kota,” ujar Alfian.
Hal itu sebut Alfian, tidak adanya data lengkap mereka yang positif terkena Corona dan seharusnya menjadi informasi publik. Padahal lanjutnya, dengan diumumkannya mereka yang positif kepada publik, dapat menjadi peringatan bagi lingkungan mereka yang positif Corona tadi, untuk ikut melakukan pencegahan dengan isolasi mandiri. Dan bila setelah 4 hari keadaan menjadi tidak lebih baik, bahkan memburuk dapat dilanjutkan dengan cek medis kerumah sakit terdekat.
“Satgas Pemprovsu harusnya belajar dari kasus Aulia Aqsa yang segera mengumumkan dirinya positif. Hingga orang di lingkungan yang bersangkutan, termasuk keluarga dapat juga melakukan antisipasi,” sebut Alfian.
Informasi yang tidak transparan ini sebut Alfian, dapat membahayakan para petugas di lapangan, yang setiap hari terus mobile dipusat-pusat penanganan. Mereka tanpa disadari jadi target utama penyebaran.
“Jika begini kondisinya, kasihan para relawan kita, anggota POLRI-TNI, dan paramedis yang bekerja ikhlas. Tanpa mereka ketahui siapa yang sudah terpapar, namun belum positif diumumkan,” tukasnya lagi.
Karenanya Alfian menghimbau, agar data publik mereka yang positif, orang dalam pengawasan, penderita dalam pengawasan. Hingga mereka yang pernah dekat dengan pasien positif Corona dapat diumumkan dipusat data penanganan Corona Sumatera Utara.
“Selain menyelamatkan mereka yang positif Corona kita juga harus menyelamatkan paramedis, TNI-POLRI yang berada di lapangan dan pusat penanganan. Jangan karena ketertutupan informasi, malah meluas penyebaran virus,” ujar Alfiannur Syafitri. Berita Medan, red
, Alfiannur Syafitri){kind=link}