Diduga Kasus Penyelundupan Manusia, Sembilan Orang Tewas di Truk

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, San Antonio – Sembilan imigran ditemukan tewas di dalam satu truk yang penuh sesak dan panas di lahan parkir pusat perbelanjaan Walmart di Texas, Amerika Serikat.

Kepolisian menyatakan, mereka juga melarikan 30 imigran lainnya ke rumah sakit. Tujuh belas dari mereka yang dilarikan ke rumah sakit kini dalam keadaan kritis akibat kepanasan dan dehidrasi.

Kepala Kepolisian Texas, William McManus, kemudian menjabarkan rincian kejadian yang disebut sebagai kejahatan penyelundupan manusia sangat “mengerikan” ini.

“Kami mendapat panggilan dari karyawan Walmart mengenai pemeriksaan di salah satu mobil yang diparkir di sana. Dia kemudian dihampiri oleh seseorang dari dalam truk yang kemudian meminta air,” tutur McManus kepada AFP.

Karyawan itu kemudian mengambilkan air minum kepada pria tersebut. Ia lantas menghubungi kepolisian yang kemudian menemukan delapan orang sudah meninggal di dalam truk karena kepanasan dan dehidrasi.

Aparat pun langsung menahan sopir truk, James Mathew Bradley. Dia akan diadili di San Antonio pada Senin (24/7) waktu setempat.

Kementerian Keamanan Dalam Negeri AS dan pihak keimigrasian juga menyatakan akan mendampingi aparat penegak hukum dalam proses penyelidikan kasus ini.

“Ini bukan insiden satu-satunya. Ini sudah terjadi berkali-kali, biasanya terjadi pada tengah malam, di tengah kegelapan karena mereka tidak mau terlihat,” tutur McManus.

Pada 2013 lalu, 19 imigran juga tewas kepanasan dalam truk di dekat perbatasan Meksiko dengan AS di Texas selatan.

Merujuk pada catatan keimigrasian, puluhan ribu imigran ilegal mencoba menyeberangi perbatasan dari Meksiko ke AS setiap tahunnya.

Presiden AS, Donald Trump, sudah berulang kali melontarkan ide kontroversial untuk membangun tembok di sepanjang perbatasan negaranya dengan Meksiko.

Namun, rencana itu terhambat karena Kongres tak menemukan jalan keluar untuk membiayai pembangunan tembok yang diperkirakan menyedot dana sekitar US$20 miliar tersebut.

- Advertisement -

Berita Terkini