Sukses Gelar FGD, Mahasiswa UPN Jatim Siap Majukan UMKM Melalui Digitalisasi

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Probolinggo – Sejumlah mahasiswa yang tergabung di Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik MBKM skema “Kewirausahaan & Ekonomi Kreatif” Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur (UPN Jatim) sukses melaksanakan Forum FGD (Focus Group Discussion).

Acara tersebut bertempat di Balai Desa Tempuran Kecamatan Bantaran Kabupaten Probolinggo Provinsi Jawa Timur, Senin (28/03/2022).

Forum Grup Discussion tersebut mengangkat tajuk “Pengembangan UMKM Melalui Digitalisasi” dimulai pukul 09.00 pagi serta dibuka oleh Anung Widiarto, mewakili Plt Bupati Probolinggo.

Hadir peserta Forum Grup Discussion sekisar 200 orang dengan tetap menjaga protokol kesehatan.

“FGD pada kesempatan kali ini mengusung tema Sinergitas KKN MBKM UPNVJT dengan lembaga pemerintah, lembaga kemasyarakatan, kepemudaan serta pelaku UMKM ekonomi kreatif dengan mewujudkan pengembangan UMKM melalui digitalisasi,” kata Taufikurrahman selaku dosen UPNVJT, Selasa (29/03).

Menurut Taufikurrahman, makna sinergitas disini tidak lain tujuannya ingin mengajak seluruh stakeholder yang ada di Kabupaten Probolinggo untuk bersama-sama memajukan UMKM dan Ekonomi Kreatif.

“Kita bangun UMKM yang sifatnya Swada naik menjadi UMKM Mandiri dan UMKM mandiri menjadi UMKM skala besar,” ajak dosen muda itu.

Pada kesempatan tersebut, DPL Dosen Taufikurrahman, menandatangani MoU dengan karang taruna Kabupaten Probolinggo.

Penandatangan MoU ini diharapkan mampu memperat tali silaturahmi antara kampus dalam hal ini mahasiswa dengan karang taruna.

“Harapannya tercipta kerjasama yang baik antara karang taruna dengan mahasiswa terkhusus selama pelaksanaan KKN di Probolinggo,” tegasnya.

Acara ini juga mendapat respon positif dari berbagai elemen, baik Pemkab Probolinggo, tokoh masyarakat, kepemudaan dan pelaku UMKM.

“Acara FGD sangat bagus sekali sebagai jembatan anatar Pemkab dan masyarakat mengingat selama ada kegiatan KKN hanya kali ini ada kegiatan yang mengundang stakeholder,” ucap Samsul Arifin selaku Bakesbangpol Probolinggo.

Saat rangkaian diskusi berlangsung, pemateri menyampaikan poin yang berfokus mengenai bagaimana mengoptimalkan UMKM melalui teknologi dan digitalisasi sehingga mendapat sambutan tinggi yang ditandai dengan aktifnya tamu undangan dalam sesi tanya-jawab.

“UMKM di wilayah Kecamatan Bantaran ada sekitar 3.800, namun hanya ada sekitar 11% yang memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB),” kata Camat Bantaran, Saniwar.

Saniwar juga berharap agar mahasiswa dapat berkoordinasi dengan setiap perekonomian di kantor kecamatan agar pelaku UMKM cepat mendapatkan perizinan.

“Sejauh ini UMKM yang sudah memiliki perizinan sebagian besar adalah UMKM di bidang makanan. Akan tetapi, dalam pemasarannya masih belum terlalu luas, sehingga diharapkan mahasiswa mampu membantu memasarkan, khususnya melalui e-Commerce,” jelas dia.

Selain itu, Ibu Iis, salah satu pelaku UMKM menaruh harapan agar mahasiswa bisa membantu pelaku UMKM di dua kecamatan itu agar mampu lebih sukses.

“Karena di masa pandemi para pelaku UMKM merasa kesulitan baik dari proses produksi hingga pemasarannya. Pelaku UMKM jugaterkendala dengan tidak adanya izin BPOM yang membuat produk yang dihasilkan tidak dapat di distribusikan di luar Kabupaten Probolinggo,” paparnya.

Selain itu, pemateri lain juga berharap kepada mahasiswa agar para pelaku UMKM dapat dijangkau semua termasuk yang berada di pelosok pelosok dan menjadi moto penggerak.

“Karena banyak pelaku usaha yang gaptek sehingga berharap agar mahasiswa KKN dapat membantu untuk mengurus legalitas melalui online,” harapnya.

Sekedar diketahui, Forum ini menghadirkan 4 (empat) narasumber yang terdiri dari Selvi (Koordinator UMKM), Zulkarnain (Kabid Dinas Koperasi), Natsir (Sekbid Dinas Perindustrian dan Perdagangan) dan Taufikurrahman (Dosen Pembimbing Lapangan).

Selain itu, acara ini juga mengundang para pelaku UMKM dari dua kecamatan yaitu Bantaran dan Sumberasih, PLT Bupati Probolinggo, Dinas Pendidikan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Dewan Kerajinan Nasional Daerah.

Rangkaian acara ditutup dengan penyerahan tali asih pada seluruh narasumber yang telah menyampaikan materi pada FGD. (Hanafi)

- Advertisement -

Berita Terkini