Kinerja Pasar Keuangan Membaik di Akhir Pekan, Harga Emas Juga Ikut Naik

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Rilis pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal kedua lebih buruk dibandingkan dengan ekspektasi sebelumnya. Ekonomi AS tumbuh 2.1% atau lebih rendah dibandingkan dengan ekspektasi sebelumnya di level 2.4%.

“Melemahnya pertumbuhan ekonomi AS menjadi kabar buruk bagi pasar keuangan. Karena AS yang diharapkan jadi motor penggerak ekonomi justru mengalami perlambatan,” jelas Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin di Medan, Sumatera Utara, Jumat (1/9/2023).

Benjamin juga mengatakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan sejumlah bursa saham regional Asia juga mengalami pelemahan, pada perdagangan sehari sebelumnya.

“Namun di akhir pekan situasinya membaik. Terlebih rilis data inflasi nasional menunjukan bahwa Indonesia justru membukukan deflasi sebesar 0.02% pada bulan agustus 2023. Hal ini menepis kekuatiran sebelumnya, seiring melonjaknya harga beras dan dikuatirkan memicu kenaikan laju tekanan inflasi yang signifikan pada bulan kemarin,” kata Benjamin.

“IHSG ada akhir pekan ini ditutup menguat 0.35% di level 6.977,65. Disisi lain, memburuknya data pertumbuhan ekonomi di AS memicu spekulasi bahwa The FED mungkin tidak akan seagresif sebelumnya untuk menaikkan bunga acuannya. Dan spekulasi tersebut juga telah mendorong pelemahan pada mata uang US Dolar,” kata Benjamin.

Yang pada akhirnya, kata dia, mata uang rupiah menguat terhadap US Dolar di akhir pekan. Mata uang rupiah menguat di kisaran 15.235 pada sesi perdagangan sore akhir pekan. Setelah pada awal pekan, mata uang rupiah sempat ditransaksikan di atas 15.300 per US Dolarnya. Rupiah berangsur membaik, khususnya setelah ekonomi AS mengalami perlambatan.

“Pelemahan mata uang US Dolar juga tidak disia siakan oleh emas. Harga emas menguat dan ditransaksikan di kisaran level $1.944 per ons troynya. Jika dirupiahkan, harga emas saat ini ditransaksikan di kisaran level 955 ribu per gramnya. Dan harga emas dalam jangka pandek masih berpeluang bergerak menguat terbatas,” kata Benjamin. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini