China Deflasi, akan Berpengaruh terhadap IHSG dan Rupiah

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin mengatakan kinerja sejumlah bursa di Asia bergerak mendatar pada perdagangan hari ini. IHSG yang selama sesi perdagangan sempat mendekati level 6.900, berbalik arah di sesi kedua dan hanya ditutup naik tipis 0.092% atau 6.3 poin di level 6.875,11. Pasar saham masih bergerak sideways seiring dengan masih belum adanya sentimen pasar yang mampu mendongkrak kinerja pasar saham dalam waktu dekat.

Bahkan, kata Benjamin, kinerja pasar saham di Asia masih terbebani dengan rilis data ekonomi di China, dimana laju tekanan inflasi pada bulan Juli sebesar -0.3% secara bulanan. Angkanya sedikit dibawah 0, yang tentunya bisa digunakan sebagai alat untuk memproyeksi pertumbuhan ekonomi di China kedepan. Umumnya setiap pertumbuhan ekonomi selalu dibarengi dengan inflasi.

“Dan jika laju tekanan inflasi melemah, maka laju pertumbuhan ekonomi China sebagai motor penggerak ekonomi global akan melambat. Rilis data inflasi tersebut membuat kinerja bursa di Asia bergerak terbatas. Dan perlambatan ekonomi di China sangat berpeluang menjadi penahan kinerja indeks bursa saham di Asia,” kata Benjamin di Medan, Sumatera Utara, Rabu (9/8/2023).

Begitu juga, kata Benjamin, kinerja mata uang rupiah pada perdagangan hari ini sedikit menguat dibandingkan dengan kinerja sehari sebelumnya. Mata uang Rupiah ditransaksikan di kisaran 15.190 per US Dolar pada sesi perdagangan sore. Tekanan pada Rupiah mereda seiring dengan penurunan USD Index dilevel 102.36.

Selain mata uang rupiah, jelas Benjamin, harga emas juga ditransaksikan selama pekan ini. Meksipin pada hari ini harga emas mengalami kenaikan tipis di level $1.926 per ons troy, namun harga emas tetap lebih rendah dibandingkan dengan kinerjanya di akhir pekan lalu di level $1.932 per ons troy nya. Jika dirupiahkan harga emas saat ini ditransaksikan dikisaran 943 ribu per gramnya. Harga emas diproyeksikan masih akan bergerak di rentang tebatas hingga tutup bulan ini.

“Menjelang perdagangan akhir pekan ini, pasar keuangan diproyeksikan masih akan bergerak sideways. Sejumlah rilis data ekonomi penting masih belum akan banyak berpengaruh terhadap IHSG maupun rupiah. Sementara harga emas juga tidak akan berubah banyak mengingat agenda ekonomi di akhir pekan ini tidak akan memberikan perubahan besar nantinya,” kata Benjamin mengakhiri. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini