Dalam Sepekan, Harga Cabai Merah Sumut Anjlok Hingga 30%

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Harga cabai merah dalam sepekan terakhir secara poin to poin mengalami penurunan sekitar 25% – 30%. Harga cabai merah yang diakhir pekan lalu bertengger di kisaran 90 ribu per Kg.

“Di akhir pekan ini harganya turun dikisaran 60 ribu per Kg nya. Sejauh ini dari pantauan saya di lapangan, harga cabai merah masih berpeluang untuk melanjutkan tren penurunan. Dan dari pengamatan hingga hari Jumat, harga cabai di sekitar wilayah kota Medan, Deli Serdang, Binjai itu berada dalam rentang 50 hingga 60 ribu per Kg,” kata Pengamat Ekonomi Sumatera Utara, Gunawan Benjamin, Jumat (12/8/2022)

Sementara di wilayah Padang Sidempuan, Sibolga, sambung Benjamin, berada di kisaran angka 60 ribuan per Kg. Selain itu, di wilayah Gunung Sitoli masih di atas 80 ribu per Kg nya. Untuk cabai rawit di kota Medan, Deli Serdang, Binjai berada di kisaran 35 hingga 40 ribuan per Kg, di kota Padang Sidempuan dan Sibolga di kisaran 50 ribuan per Kg.

“Sementara itu, harga bawang merah dalam sepekan terakhir juga mengalami penurunan. Tetapi dari hasil pengamatan saya, bawang merah terpantau turun di wilayah Medan dan Deli Serdang. Di kota Medan dan Deli Serdang dalam sepekan terakhir harga bergerak turun sekitar 12%. Sementara penurunan harga bawang merah juga terpantau turun 7 persenan di kota Pematang Siantar,” jelas Benjamin.

Dari pantauan PIHPS, kata Benjamin, terjadi penurunan harga pada daging ayam. Kalau di Sumut itu terjadi penurunan sekitar 1.3%. Tidak begitu banyak memang, namun kalau di kota Medan penurunan harga daging ayam begitu terasa, yakni turun dari kisaran 29–30 ribu per Kg menjadi di kisaran 27–29 ribu per Kg nya. Namun saya tidak yakin harga daging ayam ini akan melanjutkan tren penurunan.

“Jika mengacu kepada penurunan harga sejumlah kebutuhan pokok tersebut, saya sangat yakin deflasi yang tercipta di bulan agustus berada dikisaran angka 0.5%. Memang masih bisa berubah nantinya, karena ini masih setengah jalan hingga tutup agustus. Tetapi sejauh ini memang realisasi penurunan harga sejumlah kebutuhan pangan masih sesuai dengan ekspektasi saya sebelumnya,” tambahnya.

Sumut, kata Benjamin, memang belum sepenuhnya bebas dari ancaman kenaikan harga barang. Sejauh ini penysuaian tarif ojek online, ditambah ancaman kenaikan harga tiket pesawat masih menyisahkan masalah terkait dengan pembentukan harga kebutuhan masyarakat di bulan Agustus ini.

“Kebijakan penyesuain tarif ojek online oleh Kementerian Perhubungan, ditambah dengan rencana kenaikan tiket pesawat berpeluang memicu terjadinya inflasi di Sumut maupun tanah air,” pungkasnya. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini