Dianggap Tidak Rasional BLT Rp 22 Miliar, Alpart Pamekasan Tantang Setkab Transparan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Pamekasan – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur melalui Bagian Perekonomian Setkab Pamekasan menganggarkan BLT untuk Buruh Tani dan Pabrik Rokok. Tidak tanggung-tanggung, kata Aliansi Pemuda Peduli Rakyat (Alprat) BLT tersebut dianggarkan Rp 22 miliar lebih.

Dikatakan oleh Ketua Aliansi Pemuda Peduli Rakyat (Alpart), Syauqi bahwa anggaran puluhan miliaran itu tidak masuk akal.

“Anggaran yang fantastis ini, untuk buruh tani yang mana dan buruh pabrik yang mana?” katanya, Kamis (22/07/2021).

Bahkan Syauqi menantang Bagian Perekenomian Setkab Pamekasan untuk buka-bukaan terkait hal tersebut.

“Jadi target kegiatan itu apa? Mengapa sampai sebesar itu? Berapa buruh tani? Berapa buruh pabrik?” tanya Sauqi.

Selain BLT yang diduga tidak rasional, terang Syauqi, juga anggaran untuk Pemantauan dan Evaluasi atas Pelaksanaan Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan di bidang cukai yang dianggarkan Rp 700 juta lebih.

“Maksud dan tujuannya tidak jelas,” ujarnya.

Syauqi meminta Pemkab Pamekasan untuk menjelaskan semua anggaran itu.

“Semua harus dijelasakan secara gamblang kepada masyarakat. Karena selain anggarannya yang sangat besar juga dikhawatirkan dijadikan ladang korupsi oleh pihak yang tidak beres, baik dengan cara diberikan kepada penerima yang fiktif atau penerima yang tidak tepat sasaran,” tegasnya.

Yang harus diingat, tambah Syauqi, dana yang beginian itu cukup gampang untuk diselewengkan.

“Oleh karenanya pemkab harus transparan kepada publik,” tandasnya.

(Hanafi)

- Advertisement -

Berita Terkini