Ekonomi Global Dibuka, Rupiah dalam Tekanan, Emas Naik

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Awal bulan Juli, pasar keuangan akan berhadapan dengan sejumlah sentimen yang masih belum pasti. Banyak sentimen negatif meskipun ada beberapa sentimen positif yang tetap akan menyelimuti pasar keuangan di bulan ini.

Sejumlah sentimen positif diantaranya keyakinan masyarakat akan ditemukannya vaksin corona, stimulus dari Bank Sentral serta kembali dibukanya aktifitas ekonomi global yang bisa memicu membaiknya kondisi ekonomi domestik.

“Kabar buruknya juga tak kalah banyak. Prediksi IMF masih terus memburuk terkait dengan perkembangan ekonomi global. Bertambahnya jumlah pasien corona yang belum menunjukan penurunan, bahkan kian memburuk setelah diberlakukan pelonggaran, ancaman perang dagang dan memanasnya hubungan politik antara AS – China, Iran – AS, India – China hingga konflik laut china selatan,” ujar Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin di Medan (1/7/2020).

Perang dagang juga terus meluas setelah banyak negara juga melakukan proteksi ekonominya, salah satunya Arab Saudi kepada Indonesia. Kalau saat ini pasar keuangan lebih banyak ditopang oleh stimulus yang digelontorkan oleh Bank Sentral. Sehingga kinerja pasar keuangan global belum ditopang oleh fundamental yang kokoh dan sangat berpeluang mengalami koreksi.

“Di bulan Juli ini, pasar keuangan masih rawan terkena aksi jual. Kondisi pasar belum sepenuhnya akan bergerak dalam satu arah yang pasti. Dan masih cenderung berfluktuasi dengan liar. Pelaku pasar di pasar saham akan lebih mengandalkan transaksi jangka pendek,” jelas dia.

Kondisi berbeda justru ditunjukan pada harga emas dunia. Situasi ekonomi dunia yang bermasalah karena Covid-19 justru membuat harga emas mengalami kenaikan belakangan ini. Harga emas sedikit lagi nyaris mendekati level $1.800 per ons troynya. Sejauh ini harga emas masih berkonsolidasi di kisaran $1.797 per ons troy.

“Pagi ini IHSG dibuka menguat di level 4.910,03, dan doyakini akan berkonsolidasi dalam rentang 4.880 hingga 4.970. Sementara itu, mata uang rupiah diperdagangkan stabil dengan kecenderungan melemah di level 14.270 per US Dolar,” ujar Gunawan. Berita Medan, red

- Advertisement -

Berita Terkini